Indonesia akan mengadakan pembicaraan dengan China untuk meningkatkan anggaran berkecepatan tinggi $ 1,67 miliar
Tempo.co., Jakarta – Pemerintah Indonesia akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah China mengenai anggaran Jakarta-Bandung. Kereta cepat Proyek. Proyek tersebut dikatakan menelan biaya US$ 1,675 miliar atau sekitar Rp24 triliun.
“Kewajiban pemegang saham melebihi biaya, PSBI (PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia) dan Beijing Yavan. Tapi kalau PSBI dan Beijing Yavan kesulitan pembiayaan. [cost overrun]Keduanya bisa mencari bantuan lembaga keuangan,” kata Diana Slamet, Direktur Jenderal PT Kereta Abi Indonesia-China (KCIC), di Kabupaten Bandung, Kamis, 20 April.
Perhitungan KCIC menunjukkan bahwa anggaran proyek dari tahun 2020 meningkat karena sejumlah faktor, termasuk biaya tak terduga yang disebabkan oleh kenaikan harga dan inflasi.
Proyek tersebut awalnya membutuhkan anggaran US$ 6,07 miliar. Diviana mengatakan setelah mengkaji besaran biaya tambahan yang dibutuhkan, pihak lain harus dilibatkan dalam sumber pendanaan.
“Tentu yang pertama ditawarkan adalah CDB (China Development Bank) yang 75 persen membiayai proyek kami,” kata Diviana.
Dalam beberapa pertemuan, Dwyane mengatakan dia berharap pemerintah Indonesia akan menggunakan struktur keuangan yang sama untuk mengimbangi pengeluaran, yaitu 75 persen dari utang dan 25 persen dari ekuitas saham.
Melangkah: Pierce membangun kembali kereta ekspres Jakarta-Bandung; KCIC memastikan anggaran tidak bertambah
Francesca Christie Rosanna | Caesar Akbar
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”