Jakarta: Indonesia telah meminta negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mendorong pengukuran dan perumusan kerangka tindak lanjut ekonomi biru di kawasan.
Seruan itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Munwarva, Senin, dalam sesi virtual Forum Ekonomi Biru ASEAN di Tanjung Pandan, Provinsi Bangka Belitung, Indonesia.
Forum tersebut dihadiri oleh delegasi dari negara-negara ASEAN serta pemangku kepentingan dari sektor swasta dan think tank. Indonesia menjadi tuan rumah Forum Ekonomi Biru ASEAN dari 2 Juli hingga 4 Juli.
“Lebih dari 66 persen wilayah Asia Tenggara terdiri dari samudra dan laut. Dengan demikian, ekonomi biru memiliki potensi besar untuk menjadi mesin baru pembangunan kawasan,” ujar Monwarva.
“Transisi ke ekonomi biru merupakan peluang baru untuk meningkatkan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) yang diharapkan,” imbuhnya.
Ekonomi biru bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang komprehensif dan berjangka panjang dengan menggunakan sumber daya laut sekaligus melakukan intervensi untuk melestarikan dan melindunginya.
Monwarva mengatakan bahwa kerangka ekonomi biru bagi negara-negara ASEAN akan berfungsi sebagai landasan untuk menetapkan visi dan rencana bersama untuk mencapai ekonomi biru bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Diharapkan mengandung prinsip inklusivitas dan keberlanjutan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional masing-masing Negara Anggota. shenhua
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”