JAKARTA, 14 Nov (Reuters) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia telah menandatangani perjanjian awal dengan Exxon Mobil ( XOM.N ) untuk menjajaki potensi investasi dalam proyek petrokimia di negara tersebut, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Proyek potensial tersebut diharapkan dapat menghasilkan fasilitas penyimpanan polimer dan karbon yang saat ini sedang dikaji Exxon bersama perusahaan minyak negara Pertamina.
Perjanjian tersebut ditandatangani saat kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke AS pekan ini.
Dalam kunjungan yang sama, Pertamina dan Exxon sepakat untuk memajukan perkiraan investasi mereka sebesar lebih dari $2 miliar pada fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) menggunakan dua cekungan di Laut Jawa, kata Pertamina dalam pernyataan terpisah pada Selasa.
Pusat CCS berpotensi menyimpan setidaknya 3 gigaton karbon yang dihasilkan oleh industri padat karbon di Indonesia dan wilayah lain, kata Direktur Utama Pertamina Nikke Vidyawati.
Wakil Presiden Senior Exxon Mobil Jack Williams mengatakan Exxon dan Pertamina memiliki potensi untuk mengurangi emisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Laporan oleh Francisca Nangoi dan Bernadette Cristina; Penyuntingan oleh Tom Hogue
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”