Negara-negara anggota G20 menguasai 80 persen produk domestik bruto (PDB) global. Negara-negara bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan perbaikan lingkungan. Sampai kapan kita harus mengikuti ekosistem Cina atau Amerika, sedangkan Indonesia kita sendiri e
Tangerang, Banten (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara Eric Tohir mengatakan Forum G20 seharusnya tidak hanya menjadi acara simbolis, tetapi sarana bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan lingkungan ekonomi yang kuat.
“Negara-negara anggota G20 menguasai 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia. Negara-negara bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan membangun ekosistem. Sampai kapan kita memiliki ekosistem Indonesia sendiri untuk meniru ekosistem China atau Amerika?” tanya menteri di sini pada hari Selasa.
Dengan populasi 260 juta jiwa, Indonesia memiliki ekonomi yang terus berkembang yang telah menjadi bagian dari rantai pasokan global, katanya.
Sambil menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2060 untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi muda, Tohir mengatakan bangsa ini akan membuka jalannya sendiri untuk mencapai tujuan tersebut daripada mengikuti negara lain.
“Indonesia sudah sepakat untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2060 untuk anak cucu kita, tetapi itu bukan atas permintaan negara asing. Mereka menggunakan sumber daya alam di masa lalu, tetapi mereka berkembang lebih awal (daripada kita). Mereka kalah bersaing dengan kami, menciptakan rantai pasokan baru untuk membuat listrik kami mahal, “tambahnya.
Menteri mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan iklim diperlukan inovasi untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor.
Ia mencontohkan, sektor ekonomi digital yang diperkirakan menyentuh Rp 4.500 triliun pada 2030 merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong perekonomian nasional.
“Inovasi diperlukan untuk membangun perekonomian nasional. Inovasi diperlukan untuk mengatasi stagnasi industri game kita. Indonesia kini berpeluang memanfaatkan bonus kependudukan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” kata Tohir.
Berita Terkait: Ekosistem yang kuat diperlukan untuk mendukung transisi energi: BRIN
Berita Terkait: Kementerian Luar Negeri mempromosikan lingkungan start-up untuk diplomasi ekonomi
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”