Dengan menggunakan teknologi visual yang memukau, sebuah film baru tentang pariwisata di Indonesia memberikan kesan bahwa manusia, hewan, dan keajaiban alam bangsa terhenti pada waktunya saat mereka menunggu pengunjung kembali.
Film yang menyasar wisatawan domestik dan ditayangkan di kanal digital dan sosial dengan slogan ‘Di Indonesia Aja’ ini merupakan karya pertama M&C Saatchi Indonesia untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setelah memenangkan akun tersebut. pada bulan September (lihat ‘M&C Saatchi menduduki peringkat teratas 89 kandidat untuk memenangkan Akun Pariwisata Indonesia”).
Sulit untuk mendapatkan tampilan yang unik dan menarik untuk kampanye wisata, karena setiap kampanye pada dasarnya harus mencakup hal yang sama: pemandangan yang menakjubkan, keajaiban alam, perayaan budaya, orang-orang yang ramah, keramahan, dan masakan.
M&C Saatchi dan sutradara film Indonesia Sim F memecahkan masalah dengan meminta orang-orang untuk tetap diam saat kamera bergerak di sekitar mereka, menciptakan serangkaian gambar 3D lukisan hidup. Beberapa alat peraga juga dibekukan di ruang angkasa dengan kotak dan kabel yang kemudian dilepas setelah produksi, dan CG digunakan untuk beberapa adegan, seperti adegan dengan hewan. Bali, Banyuwangi, Yogyakarta dan Bintan dijadikan sebagai lokasi.
“Membuat film pariwisata di tengah pandemi memang menantang,” kata Anish Dhariani, CEO M&C Saatchi Indonesia. “Tim kami melakukan perjalanan melintasi banyak tujuan selama tiga minggu, dengan tetap mematuhi protokol Covid. Kami percaya bahwa meskipun ada pandemi, penting untuk menjaga merek #wonderfulindonesia tetap hidup di benak orang, dan dengan hati-hati mendorong wisatawan lokal untuk terus bepergian. dan jelajahi keajaiban Indonesia, ketika waktunya tepat. Penting juga untuk menunjukkan sejauh mana industri perhotelan akan membuat perjalanan aman bagi orang-orang di era pasca-Covid. Saya melihat ini sebagai peluang untuk melayani negara kami dengan bangga menelepon ke rumah.”
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”