JAKARTA (ANTARA) – Presiden Komite Penyelenggara Lokal (LOC) Piala Dunia U-20 FIFA Eric Tohir memastikan semua lapangan di enam stadion yang ditunjuk akan memenuhi persyaratan, termasuk kualitas lapangan.
Dohir mengatakan di sini pada hari Sabtu bahwa penyediaan mesin jahit lapangan yang direkomendasikan FIFA akan meningkatkan kualitas lapangan yang sesuai dan layak untuk menjadi tuan rumah acara besar kedua FIFA.
“Mesin jahit lapangan yang direkomendasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas stadion hingga standar Piala Dunia sudah ada di Indonesia. Saat ini mesin untuk meningkatkan kualitas lapangan Stadion I Wayan Dipta ada di Bali,” jelasnya.
Ia menyebutkan, mesin jahit lapangan juga akan dibawa ke tempat lain yang telah ditentukan.
Panitia penyelenggara telah merencanakan proses pitch stitching yang akan berlangsung mulai Sabtu (18/3) hingga awal Mei mendatang. Penyulaman rumput asli dan buatan bertujuan untuk mengubah kerapatan rumput.
Setelah Bali, perusahaan asal Inggris yang mengoperasikan mesin, Syscross, akan ke Surabaya, Jakarta, Solo, Bandung, dan terakhir Palembang.
“Setiap stadion membutuhkan waktu seminggu untuk diselesaikan dan (mesin) harus diangkut antar kota, kami telah memastikan bahwa pekerjaan menjahit enam lapangan untuk U-20 selesai tepat waktu,” kata Dohir.
Dohir yang juga menjabat sebagai Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku bangga karena pada turnamen U-20 mendatang, enam lapangan di Indonesia akan setara dengan standar FIFA dan dunia.
Syscross adalah pemimpin dunia dalam desain, manufaktur, dan pemasangan permukaan permainan alami dan buatan. Teknologi jahitan rumput telah digunakan di final Piala Dunia dan kejuaraan sepak bola Eropa, Afrika, dan Asia.
Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan pada 20 Mei hingga 11 Juni dan akan menampilkan 24 negara, tuan rumah Indonesia, yang akan dibagi menjadi 6 grup.
Berita Terkait: Keputusan FIFA tentang venue Piala Dunia akan mengikat: PSSI
Berita terkait: Stadion Manahan siap menjadi tuan rumah FIFA U-20 World Cup: PSSI
Berita Terkait: Bali siap naskah sejarah Piala Dunia FIFA U-20
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”