24 Juli 2023
Jakarta Indonesia telah mendirikan pertukaran, kliring, dan penyimpanan cryptocurrency sendiri.
Menurut Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTRA), Dedede Nordiatmoko, lembaga ini mendukung upaya pemerintah untuk membangun ekosistem perdagangan yang adil dan menjamin perlindungan konsumen.
Perdagangan fisik aset kripto memiliki tingkat risiko yang tinggi. Sesuai sifatnya, aset kripto dapat meningkat atau menurun nilainya secara eksponensial dalam waktu singkat. Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki pemahaman yang jelas tentang manfaat, peluang, dan risiko yang ada dalam perdagangan aset kripto,” kata Dedede dalam keterangannya pada 20 Juli.
Bitcoin atau mata uang kripto lainnya tidak diperbolehkan oleh hukum Indonesia sebagai alat pembayaran, itulah sebabnya mereka secara resmi disebut sebagai aset kripto, bukan mata uang kripto.
Ketiga lembaga baru itu berdasarkan tiga surat keputusan yang dikeluarkan Babipti pada 17 Juli lalu.
Menurut keputusan tersebut, PT Bursa Komoditi Nusantara akan bertindak sebagai bursa berjangka untuk aset kripto, PT Kliring Berjangka Indonesia akan bertindak sebagai lembaga kliring berjangka untuk menjamin dan menyelesaikan perdagangan di pasar dan PT Tennet Depository Indonesia akan mengelola penyimpanan aset kripto.
Dedede menegaskan, industri aset kripto di Indonesia berdasarkan UU Pembinaan dan Penguatan Sektor Keuangan akan terjaga dengan baik dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian melalui penerimaan negara.
Seperti di sebagian besar dunia, perdagangan cryptocurrency telah menarik semakin banyak orang di Indonesia.
Pada Juni 2023, 141.800 pelanggan baru memperdagangkan aset kripto, menurut pernyataan Beppebti, dan 17,54 juta orang Indonesia sekarang terdaftar menggunakan aset kripto.
Jumlah transaksi aset kripto pada bulan Juni meningkat sebesar 9,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Binance Coin (BNB) di antara aset yang paling banyak diperdagangkan. Namun, di angka Rp 66,44 triliun, total nilai transaksi semester I 2023 turun 68,65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dedede menambahkan bahwa pasar crypto global telah mengalami penurunan baik dalam transaksi maupun harga aset crypto, tetapi mengatakan bahwa meningkatnya penggunaan teknologi blockchain oleh perusahaan menjadi pertanda baik untuk masa depan.
Teknologi Blockchain sedang diintegrasikan ke dalam operasi perusahaan, termasuk Meta, Google, dan Twitter [integration] Ini menunjukkan bahwa masa depan perdagangan aset kripto masih menjanjikan,” kata Dedede.
Indonesia meluncurkan pertukaran bitcoinnya sendiri pada waktu yang tepat, menurut Christopher Tahir, salah satu pendiri CryptoWatch, sebuah komunitas yang berfokus untuk mengedukasi pengguna tentang cryptocurrency.
Dia mencatat bahwa meskipun konsepnya “luar biasa”, langkah kritisnya adalah mempraktikkannya.
“Semuanya masih dalam tahap konseptual, belum ada yang diimplementasikan. Berbeda dengan OJK yang kurang lebih stabil, Bappebti juga telah melalui beberapa kali restrukturisasi organisasi. Jadi semuanya beres jika dilihat dari kacamata Borsa Indonesia. Alhasil, mekanisme ini berlaku untuk cryptocurrency,” ujar Christopher.
Dia menambahkan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan likuiditas di dalam negeri, mencatat bahwa kurangnya likuiditas telah mendorong beberapa orang untuk memindahkan perdagangan cryptocurrency ke luar negeri. Pada dasarnya, orang melupakan pedagang lokal dan [move their] berdagang,” katanya.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan dia yakin cryptocurrency dapat menggerakkan perekonomian Indonesia. [the market] Ini telah melambat dibandingkan dengan satu atau dua tahun terakhir. Bahkan, Oscar mengklaim bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi untuk pengaturan pertukaran mata uang kripto.
“Kita bisa melihat bahwa perkembangan cryptocurrency di seluruh dunia diawasi karena potensinya. Bahkan perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, seperti BlackRock, berinvestasi di cryptocurrency,” kata Oskar kepada The Jakarta Post pada 21 Juli.
Dia mengatakan dia berharap bursa berjangka cryptocurrency pemerintah, setelah dibuka, tidak akan membebankan biaya terlalu tinggi, “karena industri dalam negeri akan paling menderita” dan pengguna mungkin membawa bisnis mereka ke luar negeri.
“Kami berharap dengan terbentuknya bursa ini akan memperkuat ekosistem cryptocurrency di Indonesia yang dibangun dan dipelihara oleh para pemangku kepentingan crypto,” ajak Oskar.
Bayu Adika Putra, peneliti dari Tenggara Strategies, think tank yang berafiliasi dengan The Jakarta Post, mengatakan pemerintah perlu melangkah hati-hati dalam menyusun regulasi cryptocurrency.
“Jika pemerintah menginginkan perdagangan mata uang kripto untuk berkontribusi pada pendapatan pemerintah, maka tentu saja kami akan mengharapkan semacam keuntungan atau pertukaran bagi peserta untuk menggunakan pertukaran pemerintah daripada pertukaran swasta. Apakah lebih aman? Apakah lebih cepat? Lebih efisien? Lebih murah? Apa manfaatnya?” kata Bayu.
“Karena pertukaran cryptocurrency pemerintah yang relatif baru, masih belum ada praktik terbaik untuk mengaturnya,” pungkasnya.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”