Indonesia meminta perusahaan China Geely untuk membantu membangun mobil listrik buatan dalam negeri pada tahun 2026
JAKARTA (Reuters) – Indonesia telah meminta produsen mobil Tiongkok Geely Automotive Holdings untuk membantunya membangun kendaraan listrik lokal pada tahun 2025 atau 2026, kata seorang menteri senior pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa pembuat mobil telah menyetujuinya.
Geely tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Saya usul ke Geely, ‘Mau bikin mobil di Indonesia, tapi jadi merek Indonesia dan riset di Indonesia? Mereka bilang iya,” kata Menteri Luhut Pandjaitan yang membawahi regulasi sumber daya alam dan investasi dalam seminar. .
Ia menambahkan, tawaran tersebut mencakup Indonesia yang memasok bijih nikel untuk memproduksi baterai mobil listrik, namun penelitiannya harus dipimpin oleh Indonesia.
Indonesia sedang mencoba menarik para pembuat mobil listrik untuk berinvestasi di negara ini, dengan memberi mereka akses terhadap cadangan nikel yang melimpah, yang merupakan komponen penting dalam baterai mobil listrik. Namun sejauh ini keberhasilannya beragam.
Perusahaan mobil listrik Vietnam VinFast mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berencana untuk berinvestasi sekitar $1,2 miliar di Indonesia dalam jangka panjang, termasuk pabrik yang dijadwalkan untuk mulai berproduksi pada tahun 2026.
Bulan lalu, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini melihat komitmen investasi dalam produksi kendaraan listrik oleh Hozon New Energy Automobile dari Tiongkok dan Mitsubishi Motors dari Jepang.
Namun upaya pihak berwenang untuk memenangkan investasi dari perusahaan Amerika Tesla dan BYD Group Tiongkok, dua produsen mobil listrik terbesar di dunia, belum tercapai.
(Laporan oleh Francisca Nanjoy dan Stefano Soliman; Ditulis oleh Gayatri Suroyo; Disunting oleh Kanupriya Kapoor)
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”