Indonesia menandatangani perjanjian untuk menyediakan 80.000 lapangan kerja di Hanover Messe
Jakarta (Antara) – Sebagai official partner country Hannover Messe 2023, Indonesia telah menandatangani beberapa perjanjian kerja sama yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi 80.000 orang.
Menurut pernyataan pada hari Sabtu, Indonesia menandatangani satu perjanjian pemerintah-ke-pemerintah (G2G), empat perjanjian bisnis-ke-pemerintah (B2G) dan 25 perjanjian bisnis-ke-bisnis (B2B) selama Hannover Messe 2023.
Eko SA Cahyanto, Pejabat Kementerian Perindustrian, mengatakan sebagai negara mitra resmi, Indonesia senang menjadi bagian dari pameran industri terbesar yang berdampak positif bagi investasi di Indonesia.
Pengunjung pameran menyampaikan tanggapan positifnya terhadap program-program yang diselenggarakan oleh Indonesia sebagai negara mitra, antara lain pertunjukan seni pada saat opening ceremony, pembukaan paviliun Indonesia, country night, business summit, dan beberapa konferensi.
Kesuksesan Indonesia juga tercermin dari banyaknya kunjungan ke Paviliun Indonesia dan keikutsertaan 157 peserta pameran dari Indonesia.
Gunther Kegel, Presiden Konfederasi Industri Jerman (ZVEI), menyatakan bahwa meskipun protes di banyak wilayah di Jerman terjadi pada waktu yang sama, Hannover Messe 2023 tetap berjalan tertib, dengan ratusan ribu orang mengunjungi acara tersebut.
Selain pengusaha, pameran Hannover Messe berhasil menarik delegasi politik dari 50 negara untuk berpartisipasi dan berkontribusi, menjadikannya pameran yang unggul dari pameran industri lainnya.
Diadakan dari 17 hingga 21 April, Hannover Messe membangkitkan optimisme dari 40.000 peserta pameran yang ingin mengintegrasikan industri berkelanjutan.
CEO DMAG Jochen Köckler percaya bahwa puluhan ribu pengunjung di Hannover Messe 2023 memiliki visi yang sama untuk mendukung industri yang lebih kompetitif, dengan tujuan beralih ke iklim netral iklim.
Pameran tersebut menarik pengunjung dari luar Jerman, seperti China, Korea, Belanda, dan Amerika Serikat, dengan 43 persen pengunjung berasal dari negara-negara tersebut.
Berita terkait: Hannover Messe membuka peluang pengembangan sumber daya manusia: kementerian
Berita terkait: Kadin mengajak Uni Eropa berinvestasi di industri hijau
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”