JAKARTA: Surplus anggaran Indonesia periode Januari-September sebesar Rp60,9 triliun atau setara dengan 0,33 persen dari PDB, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati, Jumat. Waktu yang sama pada tahun 2021.
Menteri mengatakan anggaran hingga September mencerminkan pemulihan yang berkelanjutan setelah pandemi, dan pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga diperkirakan akan di atas target sebesar 5,2 persen.
“Di Q3, kami memperkirakan pertumbuhan akan lebih didukung oleh konsumsi domestik, investasi dan ekspor,” katanya dalam konferensi pers.
Kantor statistik negara itu akan mengumumkan data pertumbuhan PDB Q3 pada 7 November.
Pendapatan pemerintah naik 45,7 persen tahun-ke-tahun menjadi 1.974,7 triliun rupee pada periode Januari-September, disebabkan oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan pemulihan ekonomi setelah pandemi, kata menteri.
Pengeluaran meningkat sebesar 5,9 persen tahun-ke-tahun menjadi Rs 1.913,9 triliun.
Penerbitan obligasi pemerintah hingga September turun 29,4 persen tahun-ke-tahun menjadi 471 triliun rupee, kata kementerian itu.
Shree Muliani mengatakan pengurangan penerbitan obligasi adalah langkah “benar” terhadap dampak potensial dari biaya dana yang lebih tinggi karena meningkatnya volatilitas pasar.
Lelang obligasi Indonesia telah melihat tawaran rendah dalam beberapa pekan terakhir, baru-baru ini mencapai titik terendah multi-tahun sebesar 15 triliun rupiah pada 11 Oktober.
Menanggapi rendahnya penawaran, Luki Alfirman, Kepala Departemen Keuangan Kementerian Keuangan, mengatakan dengan kondisi pasar saat ini, investor berada dalam mode “wait and see”. Ia menambahkan, uang pemerintah masih berlimpah.
“Anggaran negara dalam posisi yang sangat baik… Dalam menghadapi pasar yang berfluktuasi, kita dapat mempertahankan situasi dengan tidak mengambil. [debt] Sangat tinggi,” katanya pada konferensi yang sama.
Dia juga mengatakan, total pendanaan negara akan dipotong hingga 20 persen pada akhir tahun ini. Pemerintah telah menurunkan target pendanaan untuk kuartal terakhir.
(1 USD = 15.630.000,00 INR)
(Laporan oleh Stefano Suleiman dan Ananda Teresa; Disunting oleh Kanupriya Kapoor)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”