JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia siap memfasilitasi business matching untuk memenuhi kebutuhan komponen yang dibutuhkan raksasa teknologi Apple Inc.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, Business Matching lebih cepat dilaksanakan dibandingkan opsi membangun pabrik Apple di Indonesia.
“Kami sudah punya daftar komponen ponsel yang diproduksi di Indonesia yang mungkin bisa kami tandingi. Namanya 'business matching',” katanya, Rabu, usai pertemuan CEO Apple Tim Cook dengan Presiden Joko Widodo. Di Jakarta.
Kartasasmita menyoroti keinginan Presiden Jokowi agar perusahaan Amerika itu memperluas bisnisnya di Indonesia.
Presiden menyatakan keinginannya agar Apple membangun pabrik di Indonesia, selain investasinya saat ini dalam mengembangkan talenta digital melalui Apple Academy.
Pemerintah Indonesia dan Apple sepakat bahwa pengembangan manufaktur diperlukan agar Indonesia dapat menjadi pemain dalam rantai pasokan Apple.
Selain membangun pabrik, bisa juga dilakukan business match, di mana Apple bisa menggunakan komponen seperti baterai dan kabel yang sudah diproduksi di Indonesia, kata Kartasasmita.
Pilihan pembuatannya ada dua: membuat pabrik sendiri atau memanfaatkan produsen yang sudah ada di Indonesia, melakukan modifikasi sesuai spesifikasi Apple, jelasnya.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi, dari 360 komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi produk Apple, hanya dua yang tersedia di Indonesia.
Ia menambahkan, Vietnam saat ini memproduksi 72 komponen untuk Apple.
Presiden Jokowi menanyakan kemungkinan penambahan jumlah komponen yang bersumber dari Indonesia untuk produk Apple, kata Setiadi.
Namun, dia mengakui bahwa menjadi pemasok utama Apple akan membutuhkan proses jangka panjang. Vietnam telah menjadi pemasok selama dua dekade, sementara Apple telah hadir di Tiongkok selama 30 tahun.
Berita Terkait: Apple menyambut baik permintaan RI untuk ikut serta dalam pengembangan IKN
Berita terkait: Indonesia menerima kunjungan CEO Microsoft setelah Tim Cook dari Apple
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”