Indonesia mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga beras; Industri beras lokal terkena dampak El Niño
JAKARTA (Vietnam News/ANN): Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi kenaikan harga beras yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat di negara Asia Tenggara tersebut.
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional tahun 2023 di Jakarta pada tanggal 31 Agustus, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo mengatakan Badan Urusan Logistik (Pulag) harus memastikan ketersediaan beras yang cukup, yang merupakan salah satu langkah utama untuk mengendalikan harga beras.
Menurut Hartardo, stok beras di Peram Pulok hingga saat ini berjumlah 1,6 juta ton. Jumlah ini akan bertambah karena panen mencapai 400.000 ton pada akhir tahun.
Sejak September 2023 hingga November 2024, pemerintah Indonesia melaksanakan program bantuan sosial yang akan menyalurkan 30 kg beras kepada setiap keluarga. Program ini bertujuan untuk memberikan subsidi beras kepada 21,3 juta keluarga berpenghasilan rendah.
Pemerintah aktif melakukan negosiasi dengan negara mitra dagang di kawasan terkait impor beras.
Orang dalam setempat mengatakan Indonesia sedang terpukul oleh fenomena El-Nino, dan industri beras bisa turun sebesar 5% karena cuaca buruk.
Berdasarkan statistik, El Nino berdampak kuat terhadap produksi pertanian, khususnya produksi padi, kata Menteri Pertanian Saihrul Yasin Limbo.
Siyahrul mencatat, 870.000 hektare lahan pertanian terdampak kekeringan. Oleh karena itu, produksi beras kemungkinan turun 1,2 juta ton pada tahun ini, ujarnya. – Berita Vietnam/JST
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”