Jakarta (Antara) –
Pemerintah Indonesia menargetkan perluasan ekspor ke Korea Selatan melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) yang mulai berlaku sejak setahun terakhir.
Pada Forum Kemitraan Ekonomi Korea-Indonesia di Jakarta, Rabu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan batu bara merupakan komoditas ekspor utama Indonesia ke Korea Selatan, dengan ekspor batu bara senilai US$2,2 miliar pada tahun 2023, disusul minyak bumi sebesar US$1,4 miliar.
Namun dengan diberlakukannya IK-CEPA, potensi ekspor produk lain seperti mobil, minyak sawit, feronikel, dan inti sawit meningkat signifikan.
Lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Korea Selatan adalah minyak mentah, mobil dan kendaraan bermotor, sirkuit elektronik terpadu (chip), dan karet sintetis.
“Jika melihat tren ini, saya yakin tren ini tidak hanya terbatas pada lima produk utama yang diperdagangkan Indonesia dan Korea saja, tapi bisa meluas lebih dari itu,” kata Sambuaga.
Ia mendesak pengusaha Indonesia memanfaatkan IK-CEPA.
Perjanjian dagang tersebut memberikan manfaat seperti penghapusan bea masuk terhadap 95 persen produk yang diperdagangkan kedua negara.
“Volume perdagangan Indonesia dan Korea Selatan diharapkan terus meningkat berkat adanya fasilitas bebas bea,” kata Sambuaga.
Ia menambahkan, “Sebagai negara mitra yang telah menjalin hubungan diplomatik selama 50 tahun, kami ingin menyampaikan pesan yang jelas bahwa masih banyak hal yang perlu dijajaki antara Indonesia dan Korea, terutama sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara keduanya. negara-negara tersebut baru mulai berlaku satu tahun yang lalu.”
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Soo-duk, mengatakan meskipun Korea telah menjadi mitra utama kerja sama ekonomi dengan Indonesia, tantangan seperti ketegangan geopolitik dan ketidakstabilan rantai pasokan masih perlu diatasi.
Untuk itu, kata dia, penting untuk memperluas kerja sama bilateral, termasuk investasi dan kegiatan bisnis perusahaan Korea di Indonesia, untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Korea Selatan merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia, menduduki peringkat kedelapan sebagai tujuan ekspor dan keenam sebagai tujuan impor pada tahun 2023.
Data Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukkan volume perdagangan Indonesia dan Korea Selatan pada tahun 2023 tercatat sebesar 20,8 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia mencapai 10,3 miliar dolar AS dan impor 10,5 miliar dolar AS.
Meski total nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan besar, namun neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan tercatat defisit sebesar 224 juta dolar AS.
Berita Terkait: Indonesia menyerukan Korea Selatan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN
Berita Terkait: Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk menghubungkan pembayaran kode QR
Penerjemah: Shuvi Ayodhana, Yashinta Deva
Redaktur: Anton Santoso
Hak cipta dilindungi undang-undang © ANTARA 2024