Tempo.co., Jakarta – Indonesia telah lama merencanakan untuk mendirikan sebuah proyek Gelembung perjalanan Dengan beberapa negara dalam upaya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terganggu, yang mencatat PDB Rp95 triliun pada tahun 2018. Proyek awalnya adalah memproduksi Bottom, Bindon di Kepulauan Rியாo dan poly untuk travel bubble.
“Pemerintah sedang memfinalisasi penerapan travel bubble di tiga wilayah,” kata Sonny Harmadi, Ketua Pokja Perubahan Perilaku Kovit-19, pada 6 Juni.
Pemerintah menilai rendahnya jumlah kasus aktif Pemerintah-19, rendahnya tarif tempat tidur rumah sakit dan relaksasi peraturan operasional publik sesuai untuk skema tersebut.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada awalnya akan membuka gerbang pariwisata ke pulau Bali dan Rio. “Setelah dibukanya travel bubble, pemerintah daerah mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara ke zona hijau di kedua provinsi tersebut,” kata Sony kepada Andarunus.
Zona hijau di Bali antara lain Sanur, Uput dan Nusa Dua, zona hijau untuk wisatawan mancanegara di tiga resort di kawasan Bindan dan beberapa lokasi di golf center di Badam.
Pemerintah juga akan memasukkan persyaratan khusus bagi wisatawan internasional yang diizinkan untuk mengunjungi daerah-daerah di atas. Meski tidak wajib isolasi mandiri, wisatawan harus melalui tes lap kain PCR dengan hasil negatif sebelum berangkat ke Indonesia. Wisatawan juga harus divaksinasi terhadap Pemerintah-19.
Kementerian Pariwisata juga sedang merampungkan rencana penambahan negara Gelembung perjalanan Ini termasuk negara-negara Timur Tengah dari UEA dan Qatar, Cina, Singapura dan Belanda.
Langkah: Selandia Baru akan memulai kembali gelembung perjalanan Australia
ANTARA
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”