TEMPO.CO, Jakarta – Desac Maid Rita Kusuma Dewi meraih medali emas pada cabang panjat cepat putri Olimpiade ke-19 Asian Games Di Shaoxing, China pada Selasa, 3 Oktober 2023, sedangkan rekan setimnya Rajya Salsabillah berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia.
Dewey mencetak 6,364 detik di final, mengalahkan Ding Lijuan dari China yang mencatatkan waktu 6,435 detik.
Sebelumnya, Salsabil Allah meraih medali perunggu dengan catatan waktu 6,879 detik, setelah mengalahkan pendaki asal Tiongkok lainnya, Niu Di, yang sempat terjatuh lebih awal di final medali perunggu.
Sebelum memasuki babak final, Dewi memecahkan rekor Asian Games dengan catatan waktu 6.600 detik di babak kualifikasi.
Prestasi tersebut melampaui rekor sebelumnya yang dicatatkan pendaki Indonesia lainnya, Aris Susanti Rahayu, pada Asian Games 2018 di Jakarta Palembang, yakni 7,61 detik.
Namun Indonesia gagal meraih medali emas di nomor kecepatan putra. Meski memiliki dua pemanjat tercepat dunia, Federic Leonardo dan Kirumal Katepin, tim speed climbing putra Indonesia gagal meraih emas di Asian Games 2022.
Pemegang rekor dunia saat ini Leonardo berhasil menyelamatkan harga dirinya dengan memenangkan medali perunggu dan mencetak rekor baru Asian Games di perebutan tempat ketiga, mengalahkan Wu Ping dari Tiongkok dalam waktu 4,955 detik.
Leonardo beruntung bisa mencapai perebutan tempat ketiga karena terjatuh di awal babak 16 besar.
Reza Alipour Shinzandi dari Iran mampu memanjat tembok di final dalam waktu 5,302 detik untuk merebut medali emas, sedangkan Long Jinbao dari China meraih medali perak setelah terjatuh lebih awal.
Antara
Pilihan Editor: Peraih medali Olimpiade Eko Yuli Irawan gagal meraih medali di Asian Games
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”