KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia, pasar e-commerce yang tidak diperhatikan
Top News

Indonesia, pasar e-commerce yang tidak diperhatikan

Indonesia berada di bawah radar digital meskipun memiliki pasar e-commerce yang besar. Negara ini memiliki populasi 278,3 juta, terbesar keempat di dunia. Dengan lebih dari 10 juta penduduk, ibu kota Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Indonesia memiliki 17.000 pulau, menciptakan peluang e-niaga dan tantangan logistik. Perusahaan konsultan McKinsey & Company memperkirakan bahwa konsumen e-commerce di kota-kota kecil dan pulau-pulau terpencil menghemat 15 hingga 25% dengan berbelanja online karena beberapa toko bata dan mortir dan harga lebih tinggi.

Demografi

Delapan puluh tujuh persen penduduk Indonesia beragama Islam, populasi terbesar di dunia. Dua puluh persen dari negara ini adalah kelas menengah.

Orang Indonesia adalah pengguna media sosial yang serius, dan negara ini adalah pasar pertama untuk ponsel, dengan banyak penduduk yang tidak pernah memiliki komputer. Menurut survei McKinsey, hampir 80% lalu lintas Internet melalui koneksi seluler. Rata-rata usia penduduk adalah 30 tahun, dan konsumen muda sudah canggih secara digital. Kelompok antara usia 30 dan 39 tahun menyumbang 47% dari pengeluaran online.

Statistik E-niaga

Menurut sebuah studi oleh Institut Studi Asia Tenggara yang berbasis di Singapura, sekitar 138 juta orang Indonesia berbelanja online – setengah dari populasi. Sektor e-commerce menyumbang 72% dari total nilai ekonomi digital. Hanya seperempat dari pembelian e-commerce yang telah melewati batas, tetapi para peneliti memperkirakan pasar untuk produk negara lain akan berkembang.

Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar kesembilan dengan penjualan $59 miliar pada tahun 2022, menurut Stadista. Jumlah pembeli online di Indonesia telah tumbuh dari 75 juta selama epidemi pra-Kovit menjadi 85 juta, menurut perusahaan konsultan Redsir.

READ  Repsol dan Petronas ditetapkan sebagai gerbang liar utama di perairan dalam Indonesia

Pendapatan. Fashion menyumbang 31% dari pendapatan online Indonesia. Elektronik dan media masuk sebesar 23%, makanan dan perawatan pribadi sebesar 16%, mainan dan hobi sebesar 16%, serta furnitur dan peralatan sebesar 14%.

Peritel eCommerce terpenting di Indonesia JD.id, $2,3 miliar dengan pendapatan 2021. Selanjutnya adalah Shopee.co.id, sebuah marketplace, dengan pendapatan $390 juta. Orami.co.id, “Platform for Parents” yang menggabungkan bisnis dan konten, melaporkan pendapatan 2021 sebesar $295 juta.

Pembayaran. Enam puluh enam persen transaksi di Indonesia dilakukan secara tunai. Sangat terkenal Digital Cara tahun 2020 adalah melakukan pre-load nilai tunai di aplikasi e-payment melalui website atau mobile wallet – hampir 30% dari total biaya. GoPay, yang berbasis di Cekoslowakia, menduduki puncak daftar aplikasi, diikuti oleh dua penyedia domestik: OVO dan ShopeePay.

5 Pasar Teratas

Menurut Ecommercedb, sebuah divisi dari Statista, pasar Indonesia yang paling banyak dikunjungi adalah:

Tokopedia. Didirikan pada tahun 2009, Togopedia adalah pasar B2C dan C2C. Itu menerima 135 juta kunjungan bulanan pada kuartal pertama tahun 2021. Elektronik adalah jenis produk yang paling populer, diikuti oleh fashion dan bahan makanan.

Shopee. Shopee yang disebutkan di atas, didirikan di Singapura pada tahun 2015, menghasilkan sebagian besar pendapatannya di Indonesia. Indonesia adalah pasar terbesar kedua dalam hal lalu lintas, dengan 127 juta kunjungan per bulan. Jenis Shopee yang paling populer adalah Kecantikan, Peralatan Rumah Tangga dan Fashion.

புகலபக், Didirikan pada tahun 2010 di Indonesia, ini adalah pasar C2C dan B2C lainnya dengan 34 juta pengunjung per bulan pada kuartal pertama tahun 2021. Ini juga melayani toko ibu dan pop yang disebut Warngs yang terletak di daerah paling terpencil. Sekitar 6 juta pedagang kini menjual berbagai macam produk di daerah tersebut. Pada tahun 2021, publik akan berpartisipasi secara terbuka dalam IPO yang mengumpulkan $ 1,5 miliar.

READ  Indonesia meloloskan RUU penyesuaian pajak besar untuk kenaikan pajak tahun depan

Lasada, Dimiliki oleh perusahaan e-commerce Cina Alibaba, itu bersikeras pada harga rendah. Elektronik dan fashion adalah dua jenis produk yang paling populer. Lasada menyediakan infrastruktur logistik dan tarif untuk situs e-commerce-nya di berbagai negara di Asia Tenggara. Pada kuartal pertama tahun 2021, situs tersebut menerima 30 juta kunjungan bulanan ke Indonesia.

Filipina, Dimiliki oleh produsen multi-merek Djarum Group, menerima lebih dari 19 juta kunjungan bulanan pada kuartal pertama tahun 2021. Menjual peralatan elektronik, pakaian, makanan dan dapur. Omnichannel Blibli mengintegrasikan B2B dan B2C dan menawarkan beberapa opsi pembayaran dan pengiriman.

Tantangan

Meski tumbuh signifikan, e-commerce di Indonesia terus menghadapi tantangan. Misalnya, negara tertinggal dari tetangganya dalam hal logistik dan layanan. Persentase pengiriman yang tinggi dilakukan dengan sepeda motor. Dididik di Indonesia, tidak ada staf yang canggih secara digital. Hanya 13% orang Indonesia yang mengenyam pendidikan universitas.

Selain itu, hanya 49% orang Indonesia yang menggunakan layanan perbankan, menurut laporan Southeast Asian Research Institute.

Tidak seperti negara lain, pasar C2C memainkan peran eCommerce yang penting, berkontribusi terhadap penipuan dan kualitas layanan yang tidak konsisten.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."