Mereka adalah calon bintang olahraga Indonesia, dan Olimpiade Tokyo memberi mereka pengenalan serta wawasan.
Jakarta (Antara) – Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dan Head Chef (CdM) skuad Indonesia untuk Olimpiade Tokyo, Rosanne B. Ruslani, menyatakan kemungkinan melatih Tim Dayung Merah Putih di Amerika Serikat.
Dalam siaran pers Komite Olimpiade Nasional (KOI) pada Sabtu, dia mengatakan telah membahas rencana latihan AS dengan Direktur Dayung Indonesia dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Federasi Olahraga Dayung Indonesia (PB PODSI), Budiman Setiawan.
“Saya berbicara dengan pelatih dan Pak Setiawan (untuk mengeksplorasi) peluang pelatihan di Amerika Serikat, terutama di Princeton, yang benar-benar salah satu yang terbaik (lembaga yang menawarkan pelatihan semacam itu),” kata Ruslani.
“Kita akan coba kerja sama agar atlet kita bisa berlatih di sana. Kita juga bisa mengecek kerjasama tim lain yang akan berdampak positif bagi atlet dan atlet Indonesia ke depan, khususnya dayung,” imbuhnya.
Menurut Ruslani, tim dayung Indonesia memiliki potensi besar untuk berprestasi di pentas dunia karena di dalamnya terdapat atlet-atlet seperti Mutiara Rahma Putri dan Melanie Putri yang saat ini melakoni debutnya di Olimpiade Tokyo.
Saksikan Motiara dan Melanie bersaing dalam dayung perdana – perahu dayung ganda ringan putri di Sea Forest Waterway di Teluk Tokyo pada hari Sabtu.
Meski finis terakhir di Heat 1 dengan waktu 7:52.57, Kontingen CdM Indonesia mengaku bangga dengan penampilan Mutiara dan Melani.
Berita terkait: Dubes RI Sambut Atlet dan Perwira di Olimpiade Tokyo
“Kita tahu Mutiara 17 dan Melanie 21. Mereka adalah sumber kekuatan kita untuk melewatinya. Mereka memberikan yang terbaik dan kita semua bangga dengan mereka.”
Dikatakannya, kedua atlet ini merupakan aset yang harus dibina untuk masa depan olahraga Indonesia.
Menurutnya, masih banyak event olahraga besar yang akan mereka ikuti, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olympic Games mendatang.
Dia menekankan bahwa mereka “bercita-cita untuk bintang olahraga Indonesia dan Olimpiade Tokyo memberi mereka pengenalan serta wawasan.”
Berita terkait: Ganda Indonesia Puli-Rahayu Juarai Pembuka Olimpiade
Berita terkait: Jumlah kematian harian COVID-19 di Indonesia mencapai rekor 1.566
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”