Indonesia: Presiden Indonesia mengumumkan langkah-langkah untuk mendukung perekonomian
Jakarta: IndonesiaPresiden Joko Widodo Langkah-langkah diluncurkan pada hari Selasa untuk mendukung pertumbuhan di wilayah terbesar di Asia Tenggara Ekonomisetelah meyakinkan perusahaan bahwa tingkat depresiasi rupee terhadap dolar saat ini masih “aman”.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat tahun ini di negara yang kaya sumber daya alam ini karena penurunan ekspor akibat turunnya harga komoditas dan lemahnya perdagangan global, sementara bahan pokok seperti beras menjadi lebih mahal bagi masyarakat Indonesia yang dilanda kekeringan.
Pemerintah akan menghapus pajak pertambahan nilai sebesar 11% atas pembelian rumah senilai kurang dari dua miliar rupee ($126.000) hingga Juni 2024, setelah itu akan dikurangi setengahnya untuk jangka waktu tidak terbatas, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga akan memperpanjang program distribusi beras selama satu bulan hingga Desember kepada lebih dari 21 juta keluarga berpenghasilan rendah, sebuah upaya yang bertujuan untuk melindungi terhadap kenaikan harga bahan pokok.
Berbicara kepada investor pada seminar sebelumnya pada hari Selasa, JokowiPresiden, sapaan akrabnya, memperingatkan kemungkinan kenaikan harga minyak akibat meningkatnya konflik di Tanah Air. Timur Tengah Arus modal keluar terkait dengan pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat, yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.
“Kalau melihat laju devaluasi mata uang kita masih aman untuk sektor riil, aman untuk sektor keuangan, dan juga inflasi,” ujarnya.
Nilai tukar rupiah telah melemah sebesar 4,7% dari nilai tertingginya pada awal September, akibat tekanan dari sentimen penghindaran risiko (risk-off) di kalangan investor, yang mendorong bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga secara tidak terduga pada minggu lalu.
Beberapa ekonom mengatakan kenaikan lebih lanjut mungkin terjadi jika penurunan terus berlanjut.
Meskipun mata uang tersebut naik sebanyak 0,66% pada hari Selasa dan diperdagangkan pada 15.825 terhadap dolar, mata uang tersebut tetap berada di dekat level terlemahnya sejak tahun 2020.
“Kita harus perhitungan dan bersiap untuk jangka panjang,” kata Presiden.
Dia menambahkan bahwa anggaran nasionalnya memiliki kemampuan untuk menahan guncangan hingga tahun 2024, dengan Kementerian Keuangan memiliki likuiditas senilai 616 triliun rupiah ($38,84 miliar) pada 13 Oktober.
Media, mengutip Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah berencana memberikan bantuan tunai kepada jutaan rumah untuk memerangi kenaikan harga pangan. Namun, juru bicara kementerian tidak menanggapi permintaan konfirmasi.
Harga bahan pangan pokok seperti beras, gula, dan cabai meningkat seiring menyusutnya hasil panen di Indonesia akibat kekeringan pada tahun yang ditandai dengan fenomena cuaca El Niño, meskipun inflasi secara keseluruhan masih rendah. ($1 = 15.845.0000 rupee)
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat tahun ini di negara yang kaya sumber daya alam ini karena penurunan ekspor akibat turunnya harga komoditas dan lemahnya perdagangan global, sementara bahan pokok seperti beras menjadi lebih mahal bagi masyarakat Indonesia yang dilanda kekeringan.
Pemerintah akan menghapus pajak pertambahan nilai sebesar 11% atas pembelian rumah senilai kurang dari dua miliar rupee ($126.000) hingga Juni 2024, setelah itu akan dikurangi setengahnya untuk jangka waktu tidak terbatas, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga akan memperpanjang program distribusi beras selama satu bulan hingga Desember kepada lebih dari 21 juta keluarga berpenghasilan rendah, sebuah upaya yang bertujuan untuk melindungi terhadap kenaikan harga bahan pokok.
Berbicara kepada investor pada seminar sebelumnya pada hari Selasa, JokowiPresiden, sapaan akrabnya, memperingatkan kemungkinan kenaikan harga minyak akibat meningkatnya konflik di Tanah Air. Timur Tengah Arus modal keluar terkait dengan pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat, yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.
“Kalau melihat laju devaluasi mata uang kita masih aman untuk sektor riil, aman untuk sektor keuangan, dan juga inflasi,” ujarnya.
Nilai tukar rupiah telah melemah sebesar 4,7% dari nilai tertingginya pada awal September, akibat tekanan dari sentimen penghindaran risiko (risk-off) di kalangan investor, yang mendorong bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga secara tidak terduga pada minggu lalu.
Beberapa ekonom mengatakan kenaikan lebih lanjut mungkin terjadi jika penurunan terus berlanjut.
Meskipun mata uang tersebut naik sebanyak 0,66% pada hari Selasa dan diperdagangkan pada 15.825 terhadap dolar, mata uang tersebut tetap berada di dekat level terlemahnya sejak tahun 2020.
“Kita harus perhitungan dan bersiap untuk jangka panjang,” kata Presiden.
Dia menambahkan bahwa anggaran nasionalnya memiliki kemampuan untuk menahan guncangan hingga tahun 2024, dengan Kementerian Keuangan memiliki likuiditas senilai 616 triliun rupiah ($38,84 miliar) pada 13 Oktober.
Media, mengutip Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah berencana memberikan bantuan tunai kepada jutaan rumah untuk memerangi kenaikan harga pangan. Namun, juru bicara kementerian tidak menanggapi permintaan konfirmasi.
Harga bahan pangan pokok seperti beras, gula, dan cabai meningkat seiring menyusutnya hasil panen di Indonesia akibat kekeringan pada tahun yang ditandai dengan fenomena cuaca El Niño, meskipun inflasi secara keseluruhan masih rendah. ($1 = 15.845.0000 rupee)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”