Indonesia sedang membangun ekosistem rantai pasokan pertanian untuk meningkatkan pembiayaan
Koperasi membeli (komoditas) dari petani dengan pembayaran kemudian koperasi mengirimkannya ke industri sehingga perbankan lebih memilih membiayai petani kecil karena ada jaminan harga dan pasar.
Nusa Dua, Bali (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tengah mengembangkan ekosistem rantai pasok pertanian untuk meningkatkan pembiayaan bagi sektor manufaktur.
“Perbankan pesimistis membiayai produksi karena khawatir (panen) gagal atau tidak terjualnya (hasil panen) akan menunda (pembayaran) kredit. Oleh karena itu, harus diciptakan ekosistem rantai pasok,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Selasa. .
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemanfaatan Pendataan Koperasi dan UMKM Tahun 2022 di Nusa Dua, Bali, ia mengatakan pemerintah telah meluncurkan pilot project yang bekerja sama dengan industri termasuk produsen minuman herbal tradisional (jamu).
Produsen minuman herbal bekerja sama dengan koperasi dan petani untuk menanam produk jamu seperti jahe dan kunyit untuk dijadikan bahan utama, yaitu rempah-rempah.
Mastuki mengatakan, produsennya membutuhkan sedikitnya 40 ton jahe per hari yang disuplai petani melalui koperasi.
Skema ini tidak mengharuskan petani membayar langsung kepada produsen.
“Koperasi membeli (komoditas) dari petani dengan pembayaran kemudian koperasi mengirimkannya ke industri, sehingga perbankan mau membiayai petani kecil karena ada jaminan harga dan pasar,” ujarnya.
Program serupa juga dilaksanakan oleh koperasi hortikultura di CVD, Jawa Barat, di mana 1.200 petani mengirimkan 8 ton sayuran setiap hari ke beberapa supermarket.
“Dengan begitu, petani bisa menanam sesuai permintaan supermarket, sehingga saat panen tidak ada masalah kelebihan pasokan yang 100 persen dibeli koperasi sehingga membuat harga turun,” tambah Mastuki.
Berita terkait: Pemerintah mempercepat penyaluran KUR untuk menopang pertumbuhan ekonomi
Berita Terkait: Keterlibatan pemerintah daerah diharapkan dalam pembongkaran: Menteri
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”