KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia siap keluar dari fase darurat pandemi: pakar
Top News

Indonesia siap keluar dari fase darurat pandemi: pakar

Jakarta (Antara) – Indonesia siap keluar dari fase darurat wabah COVID-19, menurut Ivan Ariawan, ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

“Pandemi Covid-19 mulai terkendali di Indonesia. Hampir semua orang sudah memiliki antibodi SARS-CoV-2 tingkat tinggi,” katanya dalam “Temui Pakar: Kapan Pandemi Berakhir?” Sebuah acara virtual, diikuti dari sini pada hari Jumat.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan dalam dua minggu terakhir, dengan rata-rata kasus terkonfirmasi harian tercatat 2 ribu dan jumlah kematian turun menjadi 18. Rata-rata dari 20 sebelumnya.

Selain itu, Ariyavan mengatakan transmisi komunitas dan kapasitas respons COVID-19 telah menunjukkan situasi yang terkendali hingga 21 September 2022.

Menurut dia, Indonesia siap keluar dari fase darurat pandemi COVID-19 melalui upaya menjaga imunitas masyarakat tetap tinggi.

BERITA TERKAIT: Menyelidiki kemungkinan covid memasuki keadaan pandemi

Cakupan vaksin lengkap atau dua dosis Indonesia telah mencapai tingkat yang memadai, yaitu 72,74 persen, katanya. Di kalangan lansia, cakupan vaksinasi lengkap sejauh ini mencapai 68,87 persen.

Proporsi WNI dengan antibodi SARS-CoV-2 mencapai 87,8 persen pada Desember 2021 dan meningkat menjadi 98,52 persen pada Juli 2022.

Dosis ketiga, atau dosis vaksin penguat, dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian di antara pasien COVID-19, kata ahli epidemiologi.

Berdasarkan hasil analisis 1.792.360 kasus Covid-19 di Indonesia dari 1 Januari hingga 30 Juni 2022, Dia mencatat bahwa 2,8 persen dari mereka yang tidak menerima vaksin Covid-19 memiliki peningkatan risiko kematian 28 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang menerima dosis booster.

Setidaknya 1,5 persen dari mereka yang menerima satu suntikan COVID-19 memiliki risiko kematian 15 kali lipat lebih tinggi daripada mereka yang menerima vaksin penguat.

READ  Buronan Jepang dicari karena penipuan bantuan Pemerintah Indonesia

Akhirnya, 0,6 persen dari mereka yang menerima dosis penuh vaksin Covid-19 menghadapi risiko kematian enam kali lipat lebih tinggi daripada mereka yang menerima suntikan booster.

Berita terkait: Covid-19: Cakupan vaksin dosis pertama tembus 204 juta
Berita Terkait: Cakupan Dosis Covid Ketiga di Indonesia Capai 62,49 Juta

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."