JAKARTA (ANTARA) – Indonesia siap menjadi tuan rumah IFSC Speed World Cup 2023 di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada 6-7 Mei.
Lokasi kompetisi tahun ini berbeda dengan tahun lalu yang pertama diadakan di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, Presiden Federasi Olahraga Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yeni Wahid, mengatakan kepada Antara melalui telepon, Senin.
Ia menginformasikan, “piring yang akan digunakan masih sama seperti tahun lalu dan persiapannya sudah mencapai 70 persen.”
Ia menambahkan, persiapan teknis lainnya sudah berjalan dengan baik, namun belum ada kejelasan soal sponsorship.
Waheed mengetahui bahwa dia akan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga minggu ini untuk memastikan kesuksesan acara tersebut.
Dia menjelaskan bahwa FPTI sendiri akan menanggung biaya penyelenggaraan acara tahun ini, yang berjumlah lebih dari 10 miliar rupee atau $682,73 USD.
“Olahraga panjat tebing merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki prioritas, dan tentunya harus tercermin dari dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah ada, namun jauh dari batas dan jauh dari harapan,” imbuhnya.
Ia berharap pemerintah memberikan dukungan yang lebih besar lagi kepada para atlet gunung Indonesia agar bisa meraih prestasi yang lebih tinggi.
“Kinerja di kandang sendiri biasanya mengarah pada prestasi yang lebih tinggi. Makanya diadakan turnamen internasional di sini, dan olah raga juga disosialisasikan ke masyarakat,” kata Waheed.
Pada IFSC Boulder and Speed World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan, Indonesia hanya mengirimkan atlet untuk cabang sprint putra dan putri karena masih unggul di kategori tersebut.
Pada Jumat, Indonesia berhasil merebut satu medali emas dan satu perak dalam kompetisi tersebut.
Berita terkait: Pemanjat cepat Veddriq Leonardo meraih emas di Seoul
Berita Terkait: Pemanjat cepat Veddriq Leonardo memecahkan rekor dunia lainnya di Seoul
Berita terkait: Kesuksesan panjat tebing mendongkrak harapan meraih kejayaan Olimpiade
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”