JAKARTA: Indonesia berencana memproduksi setidaknya 35 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada akhir 2023 dalam upaya membendung penyebaran penyakit hewan mematikan di kepulauan Asia Tenggara itu selama lebih dari 35 tahun.
Kasus penyakit ini telah dilaporkan di lebih dari 20 provinsi di Indonesia. Data dari Satuan Tugas PMK Nasional negara itu menunjukkan bahwa lebih dari 460.000 ternak telah terinfeksi dan lebih dari 4.700 telah mati.
Kasus PMK dikonfirmasi di provinsi Jawa Timur Indonesia pada bulan April, yang pertama sejak 1986.
Prihatin dengan wabah tersebut, Australia dan Selandia Baru telah memberlakukan pembatasan perjalanan karena PMK dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan dan produk hewan.
Saat Indonesia mengembangkan vaksinnya sendiri, Indonesia berusaha menahan penyebaran dengan menyediakan vaksin impor, obat-obatan dan layanan konsultasi veteriner kepada peternak yang terkena dampak, yang diharapkan pada bulan September.
Jakarta telah meminta pembuat vaksin veteriner lokal Pusvetma untuk memproduksi 35,3 juta dosis pada akhir tahun depan, Ketua Satgas PMK Nasional Suhariando mengatakan kepada media lokal, Kamis.
“Kami kira itu akan memenuhi permintaan domestik,” kata Suhariando, yang seperti kebanyakan orang Indonesia, hanya menggunakan satu nama.
Komentar pejabat itu muncul dua minggu setelah presiden Pusvetma Edu Budi Susila mengatakan pengembangan vaksin telah mencapai tahap penyempurnaan dan perusahaan diharapkan menghasilkan 200.000 dosis setelah vaksin diperkenalkan.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa Busvedma akan mampu memproduksi satu juta dosis pada akhir tahun dan siap untuk berkolaborasi dengan pembuat vaksin swasta dalam upaya untuk meningkatkan produksi.
Sejauh ini, Kementerian Pertanian Indonesia telah mengimpor lebih dari 51,8 juta dosis vaksin anti-PMK senilai sekitar $87 juta. Ini berasal dari Prancis, Brasil, dan Cina. Ini telah dibayarkan kepada lebih dari 1 juta ternak di seluruh negeri.
Juru bicara kelompok kerja Viku Adisasmido mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa pihak berwenang Indonesia telah berhasil menahan wabah PMK dan akan terus mendukung petani yang terkena dampak.
“Kami juga telah meyakinkan masyarakat internasional bahwa Indonesia dapat menahan wabah tersebut,” katanya.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”