KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indrawati: Pemerintah berkomitmen menjaga momentum pemulihan ekonomi
Economy

Indrawati: Pemerintah berkomitmen menjaga momentum pemulihan ekonomi

Jakarta (Antara) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menjaga tren positif pemulihan ekonomi Indonesia di tengah tantangan dan ketidakpastian global.

“Kita akan pastikan pertumbuhan ekonomi kita yang tinggi akan berlanjut di tahun 2023. Semua faktor yang mendukung perekonomian nasional akan kita pertahankan, termasuk konsumsi,” kata Indrawati dalam Webinar Perekonomian Nasional di Jakarta, Minggu.

Untuk menjaga tingkat konsumsi masyarakat, Menkeu mengatakan pemerintah akan mengalokasikan 104 triliun rupee (6,65 miliar dolar AS) untuk program ketahanan pangan agar harga pangan tidak melambung.

Pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat rentan melalui program bansos, penyaluran paket sembako, dan subsidi, termasuk subsidi energi yang harganya naik pada 2022.

“Kita berupaya menjaga daya beli masyarakat meski dukungan kita tiga kali lipat. Di saat yang sama, kita juga harus memastikan anggaran kita tetap terjaga agar kita bisa terus membantu masyarakat. Bahkan untuk mengatasi inflasi, sudah banyak yang kita lakukan,” Indrawati dijelaskan.

Dia mencatat, untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, pemerintah berkomitmen meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp 370 triliun dengan bunga rendah 3%.

“APBN akan terus kita gunakan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” kata Menkeu.

Indrawati juga berharap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan lembaga penelitian lainnya dapat menginisiasi proyek-proyek penelitian baru untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan, baik dalam aspek penaburan, pemupukan, maupun pengairan.

Sebelumnya, Indrawati kembali menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebesar 5,2-5,3 persen pada tahun 2022, dengan potensi pertumbuhan di kisaran 5,0 persen pada kuartal keempat.

“Pertumbuhan ekonomi kita sudah mulai meningkat dan momentumnya menguat,” ujarnya dalam siaran pers terkait rapat umum kabinet yang diikuti secara daring dari Jakarta, Senin (16/1).

READ  Bisakah hotline berlanjut di Asia Tenggara?

Membaiknya perekonomian Indonesia terlihat dari mulai pulihnya investasi, ekspor yang tetap tinggi, dan impor yang mulai pulih untuk mendukung manufaktur.

Berita Terkait: Dompet E Java mendorong gaya ekspansi pasar UMKM untuk mendorong pemulihan
Berita Terkait: Presiden Jokowi mencabut kebijakan pembatasan kegiatan publik

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."