JAKARTA – Indeks harga konsumen Indonesia naik 4,33 persen tahun ke tahun di bulan April, data biro statistik menunjukkan pada hari Selasa, turun dari 4,97 persen di bulan Maret, sedikit di bawah ekspektasi.
Inflasi tahunan datang sedikit di bawah perkiraan 4,39 persen dalam jajak pendapat Reuters. Dalam skala bulanan, indeks harga konsumen naik 0,33 persen, dibandingkan dengan perkiraan 0,37 persen bulan lalu dan naik 0,18 persen.
Tidak termasuk harga yang dikendalikan pemerintah dan harga makanan yang bergejolak, inflasi inti turun menjadi 2,83 persen, turun dari 2,89 persen dalam jajak pendapat dan 2,94 persen di bulan Maret.
Kepala Badan Pusat Statistik Marco Uwono mengatakan tarif transportasi yang lebih tinggi dan harga bahan bakar yang lebih tinggi dan beberapa bahan makanan selama bulan suci Ramadhan berkontribusi terhadap inflasi April, meskipun kenaikannya lebih jinak dibandingkan selama Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya.
Muslim Indonesia biasanya meningkatkan pengeluaran mereka selama festival dan jutaan orang mudik untuk merayakan Idul Fitri, yang terjadi pada akhir April tahun ini dan menandai akhir Ramadhan.
IHK menahan kenaikan karena harga cabai jatuh karena musim panen.
Bank sentral Indonesia mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut pada pertemuan April, memperkirakan inflasi akan segera kembali ke kisaran target 2 persen hingga 4 persen.
Baca selengkapnya:
Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga stabil di 5,75% hingga tahun ini
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga tidak berubah, menggunakan intervensi FX di tengah volatilitas pasar
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”