JAKARTA (Reuters) – Pemilihan presiden Indonesia yang akan datang akan menjadi persaingan ketat antara dua kandidat yang sangat populer, menteri pertahanan dan gubernur salah satu provinsi terpadat di Indonesia, sebuah jajak pendapat menunjukkan pada hari Rabu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Jangar Pranowo mendominasi jajak pendapat menjelang pemilu yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024, sementara mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan berada di posisi ketiga. Kandidat diharapkan akan didaftarkan secara resmi antara bulan Oktober dan November.
Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa 37% dari 1.220 responden yang disurvei pada awal Agustus akan memilih Jangar, tertinggal 1,3 poin dari Prabowo. Jajak pendapat menunjukkan bahwa sekitar seperlima akan memilih Anis.
Namun dalam pemilu putaran kedua, Prabowo akan menerima 47,3% dukungan dibandingkan dengan Gengar yang memperoleh 42,2%, jajak pendapat menunjukkan.
Margin kesalahannya adalah 2,9%.
Dengan hampir enam bulan tersisa sebelum pemilu, lebih dari 30% responden mengatakan mereka masih dapat mengubah pilihan mereka, yang berarti pemilu tetap “dinamis,” kata Giadi Hannan dari LSI.
Para analis sedang mengamati dengan cermat kandidat mana yang akan mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo, yang, sebagai pemimpin pertama yang berasal dari luar elit politik dan militer, telah membangun popularitas besar di kalangan pemilih selama 10 tahun masa jabatannya.
Jajak pendapat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia baru-baru ini menunjukkan tingkat persetujuan terhadap Jokowi lebih dari 80%.
Sebagai anggota Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa, Jokowi, sapaan presidennya, mengaku mendukung calon dari partai tersebut, Jangar.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, ia juga mengisyaratkan akan mendukung Prabowo, mantan jenderal pasukan khusus yang mengalahkannya dalam pemilihan presiden terakhir pada tahun 2014 dan 2019.
Ketegangan antara Jokowi dan pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Megawati Soekarnoputri, dan seringnya ia tampil di depan umum bersama Prabowo, telah membuat para analis berpendapat bahwa petahana tersebut masih mempertimbangkan siapa yang pada akhirnya akan didukung.
(Laporan oleh Stanley Widianto; Laporan tambahan oleh Kate Lamb; Penyuntingan oleh Kanupriya Kapoor)
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”