JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mengembangkan industri film tanah air melalui Jakarta Film Week, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Andika Permata, di sini, Selasa.
“Tahun ini kami bangga kembali menyelenggarakan Jakarta Film Week. Ini merupakan komitmen Jakarta dalam mendukung pengembangan seni dan budaya demi tumbuh kembangnya para penggiat film, sineas, dan seluruh ekosistem industri film,” ujarnya.
Menurut dia, Pekan Film tahun ini yang digelar ketiga kalinya sejak diselenggarakan pada 2021, sejalan dengan misi Jakarta dalam memajukan sektor ekonomi kreatif.
Permata mengatakan timnya mendukung penuh acara tersebut karena sebagian besar pelaku industri film berdomisili di Jakarta.
“Jakarta Film Week merupakan wadah bagi keberlangsungan ekosistem film di Jakarta yang merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif. Melalui platform ini, kami mendatangkan film-film dari luar negeri untuk diapresiasi dan dipelajari,” ujarnya. .
Ia menambahkan, acara tersebut juga membantu memperkenalkan film-film lokal untuk meningkatkan pengalaman dan kompetensi sineas Indonesia.
Permata berharap acara tahunan ini dapat terus berkembang karena industri film dapat mendukung pertumbuhan pariwisata.
“Film erat kaitannya dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Film bisa menggerakkan masyarakat atau memobilisasi masyarakat melalui pariwisata. Kami selalu siap mendukung Jakarta Film Week, dan kami berharap para sineas kita tidak pernah kehilangan semangatnya,” imbuhnya.
Jakarta Film Week ke-3 akan berlangsung pada 25-29 Oktober 2023, di sejumlah lokasi antara lain CGV Grand Indonesia, Kineforum di Taman Ismail Marzuki, Gallery Indonesia Kaya, dan Ashley Hotel di Jalan Wahid Hashim.
Pekan film bertajuk “Evolve” akan berupaya menggambarkan evolusi industri film dan festival film sejak pandemi.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”