Para pemimpin Jepang dan Indonesia pada Rabu sepakat untuk memperkuat hubungan mereka dalam keamanan maritim dan kerja sama mereka dalam perubahan iklim, energi dan investasi di antara negara-negara kepulauan Asia.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, pada konferensi pers bersama setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Tokyo, mengatakan Jepang akan memberikan dukungan “untuk lebih meningkatkan kapasitas keamanan maritim Indonesia untuk memastikan perdamaian dan keamanan di laut di kawasan Indo-Pasifik.”

Kishida juga mengumumkan bahwa Tokyo meminjamkan 43,6 miliar yen ($318 juta) untuk mendanai proyek infrastruktur dan pencegahan bencana Indonesia.

Kunjungan Widodo ke Jepang mengikuti perjalanannya ke China, di mana ia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan secara resmi mengundangnya ke KTT G20 di Bali pada musim gugur. Pada hari Selasa, kedua pemimpin juga membahas berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga kerja sama maritim.

Sementara Indonesia dan China secara umum memiliki hubungan yang positif, Jakarta telah menyatakan keprihatinannya atas perambahan China di zona ekonomi eksklusifnya di Laut China Selatan, yang diklaim China hampir seluruhnya.

Komentar Jokowi di Tokyo terfokus pada investasi, energi, dan KTT G-20. Widodo menyambut baik investasi baru Jepang dan meminta dukungan Jepang dalam teknologi baru yang mencakup energi bersih, infrastruktur, obat-obatan, pertanian, dan sumber daya alam.

“Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan target net zero emisi Indonesia dengan mengadvokasi teknologi inovatif seperti teknologi hidrogen dan amoniak,” ujarnya.

Jepang mempromosikan pencampuran hidrogen dan amonia di pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai cara untuk mengurangi emisi.

Kishida juga mengatakan bahwa Jepang sedang mempelajari apakah dapat memberikan kapal patroli Jepang ke Indonesia untuk membangun kemampuan angkatan lautnya.

Kishida mengatakan bahwa Angkatan Darat Bela Diri Jepang untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam latihan multilateral Garuda Shield yang akan diselenggarakan di Indonesia bulan depan. Amerika Serikat juga bergabung dengan manuver tersebut.

Sementara Jepang mempromosikan visi keamanan dan perdagangan Indo-Pasifik yang “bebas dan terbuka” dengan Amerika Serikat, negara-negara demokrasi lain dan negara-negara sahabat di kawasan yang sama-sama prihatin tentang tumbuhnya ketegasan China, kedua pemimpin itu tidak menyebut nama negara itu.

Widodo mengatakan Indonesia sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tahun depan, dan Jepang sebagai ketua KTT G7, akan terus bekerja sama untuk perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan dunia.