Kapten kapal tanker BBM yang ditangkap TNI AL Mei lalu divonis 15 hari penjara dan denda Rp 200 juta, kata juru bicara TNI AL, Rabu (13/7).

Kapal produksi minyak berbendera Panama, Nord Joy, ditahan pada 30 Mei saat berlabuh di perairan Indonesia di sebelah timur Selat Singapura, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Pejabat angkatan laut Indonesia meminta pembayaran tidak resmi sebesar US$375.000 untuk membebaskan kapal, dua orang yang terlibat dalam negosiasi mengatakan kepada Reuters pada saat itu.

Angkatan Laut Indonesia telah membantah permintaan pembayaran semacam itu dan mengatakan kapal itu ditahan di jangkar di perairannya tanpa izin. Synergy Group, manajer Nord Joy, mengatakan tidak mengetahui adanya permintaan uang dari para pelaut.

Juru bicara Angkatan Laut Julius Widjojono mengatakan kepada Reuters kapal itu dibebaskan setelah pengadilan memutuskan pada 7 Juli bahwa kapten kapal, Vivek Kumar, dijatuhi hukuman penjara dan denda.

Seorang juru bicara Synergy Group mengkonfirmasi bahwa kapalnya telah dibebaskan setelah sidang pengadilan di Batam, sebuah pulau Indonesia di selatan Singapura yang merupakan rumah bagi pangkalan angkatan laut Indonesia.

Kapal tanker sepanjang 183 meter, yang dapat membawa 350.000 barel bahan bakar, saat ini berlabuh di barat Singapura dalam perjalanan ke pelabuhan Tanjung Pelepas di Malaysia, menurut data pelacakan kapal Refinitiv.

Tahun lalu, selusin penahanan serupa dilakukan oleh angkatan laut Indonesia di perairan timur Singapura, lapor Reuters. Dalam kasus tersebut, pemilik kapal secara tidak resmi membayar masing-masing US$300.000 dan kapal-kapal tersebut dibebaskan.

Angkatan Laut telah menolak pembayaran semacam itu.
Sumber: Reuters