Jakarta (Antara) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bucharest mensponsori promosi destinasi super prioritas Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) bagi warga Rumania.
Acara tersebut diadakan secara hybrid dari Bucharest dan Labuan Bajo pada Kamis 8 Juni 2023.
Roadshow difokuskan untuk memperkenalkan Labuan Bajo kepada agen perjalanan, operator tur, dan blogger perjalanan di Rumania, kata KBRI dalam keterangannya, Jumat.
Shanna Fatina, Direktur Dinas Pariwisata Labuan Bajo Flores, diundang untuk menjelaskan atraksi alam dan budaya, serta peluang bisnis di daerah tersebut.
Peserta juga diajak menikmati keindahan Labuan Bajo secara virtual.
“Melalui acara ini, kami bertujuan untuk memperkenalkan operator tur, agen perjalanan, dan blogger perjalanan Rumania ke Labuan Bajo sebagai tujuan utama Indonesia, dan mendorong penjajakan lebih lanjut peluang kolaborasi dengan mitra Indonesia mereka,” kata kedutaan.
Selain pemaparan tentang Labuan Bajo, acara tersebut juga memaparkan peraturan perjalanan internasional terkini ke Indonesia, serta membahas peluang kerjasama antara tour operator di Romania dan Indonesia, khususnya dalam penjualan paket wisata.
Pada bulan Mei, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan akhir dari COVID-19 sebagai darurat kesehatan global. Keputusan tersebut diharapkan dapat menghidupkan kembali pariwisata di Indonesia.
KBRI menyebut masyarakat Rumania hanya mengenal Bali sebagai tempat tujuan wisata di Indonesia.
Sementara Bali telah lama menjadi fokus pariwisata Indonesia, “kami ingin menonjolkan keindahan alam dan pesona budaya Labuan Bajo yang luar biasa,” kata Fatina.
Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia menempatkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima tujuan wisata prioritas tinggi bersama hotspot lainnya, termasuk Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Lombok, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Labuan Bajo adalah rumah bagi Kadal Komodo atau Varanus Komodoensis, kadal prasejarah terbesar yang masih hidup. Itu dapat ditemukan di Taman Nasional Komodo, yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kadal raksasa ini, yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia, dikenal sebagai “komodo”, karena penampilan dan perilakunya yang agresif. Kadal ini tumbuh dengan panjang rata-rata dua hingga tiga meter.
Berita Terkait: KTT ASEAN Tetapkan Standar Baru Pembangunan Labuan Bajo
Berita Terkait: BPOLBF Kembangkan Desa Wisata Tematik di Labuan Bajo
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”