KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Kecerdasan buatan di luar angkasa!  NASA memperkenalkan chatbot mirip ChatGPT bagi astronot untuk berbicara dengan pesawat ruang angkasa
Tech

Kecerdasan buatan di luar angkasa! NASA memperkenalkan chatbot mirip ChatGPT bagi astronot untuk berbicara dengan pesawat ruang angkasa

ChatGPT telah menangkap setiap aspek aktivitas manusia yang dapat dibayangkan di Bumi dan sekarang juga menyebarkan tentakelnya ke luar angkasa. Insinyur NASA sedang mengembangkan asisten kecerdasan buatan (AI). Kemungkinan akan mirip dengan ChatGPT. Hebatnya, seperti dalam novel fiksi ilmiah, itu akan memungkinkan para astronot melakukan percakapan dengan pesawat ruang angkasa mereka. Misalnya, kemajuan dalam kemampuan komunikasi mengingatkan penggambaran ikon HAL 9000, superkomputer dalam novel sci-fi “2001: A Space Odyssey” oleh Arthur C. Clarke – di mana ia berbicara dengan pilot misi di atas planet- terikat pesawat ruang angkasa pembeli.

Upaya NASA fokus pada gerbang bulan. Ini adalah stasiun ruang angkasa “luar angkasa” yang akan datang yang dijadwalkan akan diluncurkan pada November 2024. Platform bertenaga AI ini akan memungkinkan pengontrol misi untuk berkomunikasi dengan robot AI yang menjelajahi planet dan bulan yang jauh.

Lunar Gate akan ditempatkan di orbit mengelilingi Bulan. Ini akan bertenaga surya. Tujuannya adalah untuk memberikan kemampuan luas dalam mendukung kampanye Artemis NASA. Kampanye Artemis bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan.

berdasarkan laporan Dalam Guardian, Dr Larissa Suzuki menjelaskan proyek asisten AI pada pertemuan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Selama ceramahnya, dia berkata, “Jaringan komunikasi antarplanet dengan kecerdasan buatan internal untuk mendeteksi, dan mungkin memperbaiki, gangguan dan ketidakefisienan saat terjadi.”

Dr Suzuki, seorang peneliti tamu di NASA, menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan interaksi percakapan dengan pesawat ruang angkasa. Sistem kecerdasan buatan akan memungkinkan penjelajah untuk berkomunikasi dan berbagi penemuan menarik yang telah mereka amati di tata surya dan sekitarnya dengan para astronot.

Sistem AI tidak hanya memfasilitasi komunikasi, tetapi juga membantu mendeteksi dan menyelesaikan kesenjangan dan kekurangan. Sistem ini juga akan menampilkan antarmuka bahasa alami untuk memungkinkan astronot mencari nasihat tentang pengalaman luar angkasa melalui interaksi percakapan.

READ  Earbud peredam bising terbaik Sony akhirnya hadir: Temui WF-1000XM5

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pop culture ninja. Social media enthusiast. Typical problem solver. Coffee practitioner. Fall in love. Travel enthusiast."