Kementerian Ketenagakerjaan berharap dapat mengurangi biaya mempekerjakan pekerja rumah tangga Indonesia
GEORGE TOWN, 12 Maret – Kementerian Tenaga Kerja (KSM) berharap biaya untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga Indonesia akan berkurang setelah beberapa negosiasi bulan ini.
Periklanan
Periklanan
Menterinya V.
Ia menambahkan, Menteri Tenaga Kerja RI akan berkunjung ke Indonesia pada pertengahan bulan ini dan akan diadakan pertemuan untuk mengkaji hal tersebut.
“Tujuan pemerintah adalah untuk mengurangi biaya mempekerjakan pekerja rumah tangga dari Indonesia. Saya berharap keputusan akan diambil tentang masalah ini pada akhir Maret.
“Masalah yang sama juga dibahas dalam kunjungan Perdana Menteri dan kunjungan Kementerian Dalam Negeri ke Indonesia baru-baru ini,” katanya kepada wartawan usai bertemu pelanggan hari KSM hari ini.
Saat ini, biaya mempekerjakan pekerja rumah tangga Indonesia sekitar RM15.000, dan ini adalah biaya di negara asal, jelasnya.
“Ada ‘multilevel recruitment’ di negara ini, misalnya PRT dibawa dari pedesaan dan mungkin melalui beberapa agen sebelum datang ke negara kita, sehingga biayanya bertambah,” ujarnya.
Per 22 Januari, Malaysia memiliki 399.827 orang Indonesia yang bekerja di sektor-sektor seperti manufaktur, konstruksi, perkebunan, jasa, pertanian, pekerja rumah tangga, pertambangan dan penggalian.
Dari jumlah tersebut, 63.323 bekerja sebagai pekerja rumah tangga asing, dan pekerja rumah tangga Indonesia merupakan pekerja rumah tangga terbesar di Malaysia.
Sebelumnya, Sivakumar mengumumkan bahwa National Human Capital Conference and Exhibition (NHCCE) 2023 – Wilayah Utara akan diadakan di Penang mulai 31 Mei hingga 1 Juni.
Ia mengatakan konferensi tersebut akan mempertemukan lebih dari 20 pembicara dan 50 peserta pameran dari berbagai industri dan diharapkan dapat menarik lebih dari 1.000 delegasi dari wilayah utara. – Bernama
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”