TEMPO.CODan Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Molduko menyampaikan penyesalannya, Selasa, terkait pemberitaan masyarakat setempat yang melarang perayaan Natal di Kabupaten Bogor. Intoleransi semacam ini dipandang sebagai kemunduran yang harus dihadapi.
Sangat disayangkan. Molduko mengatakan pada sebuah upacara di Perpustakaan Nasional di Jakarta pada tanggal 27 Desember: “
Sebuah klip video yang beredar di platform media sosial memperlihatkan sekelompok orang dalam sebuah komunitas di Cilebut, Bogor, rupanya menolak sebuah keluarga untuk merayakan Natal di rumah mereka.
Moeldoko menegaskan komunikasi yang luas dengan pemangku kepentingan harus dilakukan untuk mencegah kemunduran demokrasi. Ia mengatakan, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) membantu menyelesaikan masalah serupa yang sebelumnya viral saat ini yang melibatkan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Bogor melalui komunikasi yang luas.
Terakhir, Gereja Jasmine [case] dengan kepemimpinan daerah. Wali amanat juga mengunjungi KSP sesudahnya untuk menyampaikan apresiasinya karena kami sangat terlibat di dalamnya, dalam konteks komunikasi,” kata Moeldoko.
Antara
klik disini Untuk update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”