KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Komunitas lokal Indonesia memperingati Hari Pattik di sebuah museum di Taipei
Top News

Komunitas lokal Indonesia memperingati Hari Pattik di sebuah museum di Taipei

Kostum warna-warni dan musik ceria mengalir dari Museum Kota Taipei kemarin di festival yang menampilkan seni tubuh halus pewarna lilin tradisional Indonesia.

Diselenggarakan oleh Jaringan Diaspora Indonesia di Taiwan, Festival Tubuh & Iqat yang diadakan di Museum Nasional Taiwan Cabang Taman Naiman, menampilkan serangkaian acara budaya Indonesia, termasuk tarian dan penyanyi tradisional dan seni tubuh.

Warga Indonesia yang tinggal di Taiwan dari semua lapisan masyarakat menghadiri acara tersebut, yang menampilkan model runway dan peragaan busana dengan rok panjang yang terbuat dari kain korset yang diwarnai dengan indah.

Igat mengacu pada teknik desain yang menolak pencelupan sebelum menenun, dan tekstil yang dibuat menggunakan teknik anti-pewarnaan benang bawaan ini.

Ingrid Chandra, Project Manager Festival, mengatakan budaya tubuh dan iqat mengalir melalui pembuluh darah Indonesia.

Setiap tahun pada Hari Tubuh Nasional pada tanggal 2 Oktober jaringan menyelenggarakan Festival Bertema Tubuh untuk meningkatkan kesadaran tentang tradisi.

2009 menandai peringatan dimasukkannya budaya tubuh ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Luar Biasa Manusia UNESCO.

“Berawal dari kecintaan yang mendalam terhadap budaya dan tanah air Indonesia, kami selalu berusaha sebaik mungkin untuk menghargai dan melestarikan budaya Padik dan Iqat. Kami ingin meningkatkan kesadaran untuk saudara-saudara Indonesia di luar negeri dan berbagi budaya dengan teman-teman internasional kami,” Chandra mengatakan kepada Kantor Berita Pusat.

Shanshi Saraswat, 24, seorang lulusan doktoral India di Taiwan, mengambil bagian dalam salah satu model landasan pacu, mengatakan dia percaya bagian di negaranya berasal dari Indonesia dan ingin belajar lebih banyak tentang budaya.

Saraswat berjalan di landasan dua kali, pertama mengenakan rok panjang butik dengan gambar burung merak, lalu selendang iqat, menampilkan desain kabur yang khas pada tampilan penuh.

READ  Apakah serikat pekerja Indonesia berbicara tentang masa depan pekerjaan? - Kamis, 5 Mei 2022

“Saya merasa sangat baik. Saya belum pernah melakukan runway sebelumnya, itu meningkatkan kepercayaan diri saya. Juga, saya merasa seperti orang Indonesia sekarang,” kata Saraswat.

Dalam pidatonya di festival tersebut, Pudi Santosho, kepala Kantor Perekonomian dan Perdagangan Indonesia (KDEI) Taipei, mengatakan kepada PTI bahwa negaranya ingin berbagi keindahan Pattik dengan orang-orang dari semua etnis.

Dia mendorong orang-orang di seluruh dunia untuk mengenakan pakaian butik, dengan mengatakan itu dapat ditemukan di mana-mana.

“Body Day mengingatkan kita bahwa kita memiliki peradaban yang penuh warna. Sebuah catatan sejarah kecantikan tubuh,” kata Pudi.

Kantor berita Indonesia Andara mengutip Menteri Luar Negeri Indonesia Redno Marsudi yang mengatakan bahwa kementeriannya akan terus menjadi bagian dari identitas Indonesia di dunia internasional.

Identitas yang dikembangkan

“Sebagai bagian dari kurikulum pendidikan, pengawal dan diplomat streaming harus mempromosikan upaya untuk mempromosikan studi Indonesia di luar negeri,” kata Andara.

Fajr Nurdi, direktur KDEI Departemen Perlindungan Warga dan Sosial Budaya Indonesia, kembali menyerukan untuk meningkatkan peran pati sebagai pilar identitas budaya bagi orang Indonesia di luar negeri.

“Tujuan utama dari Festival Pattik ini adalah untuk memperkuat kebanggaan memakai Pattik di kalangan warga negara Indonesia di luar negeri dan sekaligus untuk mempromosikan keindahan Pattik kita kepada dunia,” kata Fajr.

Jaringan ini telah menyelenggarakan Festival Bertema Tubuh tahunan sejak 2017, dengan ratusan peserta datang setiap tahun.

Namun, karena pembatasan yang diterapkan karena Pemerintah-19, museum hanya dapat mengizinkan 50 orang di dalam ruangan dan 80 orang di luar ruangan setiap saat untuk festival kemarin.

Komentar akan netral. Simpan komentar yang relevan untuk artikel tersebut. Catatan yang berisi bahasa kasar dan cabul, serangan pribadi atau promosi akan dihapus dan pengguna akan diblokir. Hasil akhir akan ditentukan oleh Taipei Times.

READ  Serangan dunia maya membahayakan pusat data Indonesia, menuntut uang tebusan, lapor Antara

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."