PATRICK Bren Koo memulai kampanyenya untuk lolos ke Olimpiade pertamanya di Paris dengan medali perak di Indonesia BMX 2023 Putaran 1 di Pusat BMX Internasional Pulonas di Jakarta Minggu lalu.
“Itu sangat, sangat dekat dengan emas, tapi itulah balapan, Anda tahu apa itu,” kata Koo, seorang Fil-Am yang tampil sebagai juara junior Asia 2021.
Kusti Pakus Saputra dari Indonesia merebut emas dengan waktu 33,919 detik, Koo tertinggal 0,20 detik, sedangkan Rio Akbar dari Indonesia lainnya meraih perunggu dengan waktu 34,346 detik.
Sebelas pebalap berada di final dengan Indonesia memiliki lima lagi, Korea Selatan dua dan Thailand satu.
Kelembaban memengaruhi sebagian besar pebalap asing, dengan atlet dan pelatih tim asing mengeluh tentang interval pendek antara motos, perempat final, dan final.
“Sangat panas dan sangat sulit untuk didinginkan,” kata Goo yang berulang tahun ke-21 pada 17 Maret lalu. “Kami hanya diberi jeda 15 menit di antara balapan, balapan lain dan orang-orang seperti Amerika memiliki jeda satu jam atau lebih.”
Koo mencetak 86 poin International Cycling Union dari 100 poin.
Selain Goo, anggota keluarga Ilonggo, Thailand BMX Cup 2 juga merupakan balapan C1 UCI yang menawarkan poin peringkat yang sama dengan ajang Jakarta pada 19 Maret.
Koo dan Daniel Kalu berharap lolos ke Olimpiade Paris.
Kaluwak, seorang atlet Olimpiade Rio de Janeiro, fokus mengamankan tiket ke Paris dari Asian Games ke-19 Hangzhou pada bulan September.
Kaluwak, 36, memenangkan satu-satunya medali emas di Asian Games Incheon 2014 dan juga medali perunggu Asian Games dari Jakarta 2018, medali emas di Asian Games Tenggara dari Naypyidaw 2013, perak dari Filipina 2019 dan medali emas di Kejuaraan Asia 2013. telah diterima
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”