Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA (Reuters) – Kreditur Garuda Indonesia, termasuk Rolls-Royce Inggris dan Airbus Prancis, pada Jumat akan memberikan suara pada proposal restrukturisasi utang senilai $9,7 miliar yang diyakini maskapai nasional akan mendapat dukungan yang cukup untuk bergerak maju.
Mayoritas kreditur pada pertemuan tersebut diperlukan untuk mengamankan kesepakatan yang mengikat untuk semua 501 penuntut, termasuk pemegang Sukuk $500 juta perusahaan.
Pengadilan telah memverifikasi klaim senilai 142,42 triliun rupee ($ 9,65 miliar) terhadap Garuda, yang akan diakui dalam proses, tetapi dapat diajukan banding sebelum pemungutan suara.
Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Garuda mengalami kesulitan keuangan ketika pandemi menyapu bersih perjalanan udara global.
Maskapai ini mengusulkan penyelesaian utangnya kepada penyewa pesawat dan pemegang obligasi syariah dengan obligasi 9 tahun baru dan saham senilai $ 1,15 miliar, dan menawarkan bank dan perusahaan pemerintah untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman selama 22 tahun dengan tingkat bunga 0,1%.
Pada hari Kamis, CEO Irfan Setiaputra mengatakan dalam konferensi pers bahwa dia yakin rencana tersebut akan mendapatkan suara yang dibutuhkan, dan mengatakan bahwa Airbus (AIR.PA) dan pembuat mesin Rolls-Royce (RR.L) telah menyetujui proposal tersebut.
“Kami sangat optimis (dukungan dari) lessor dan kreditur sudah mencapai level di atas 50%,” katanya, Kamis.
Unit Rolls-Royce dan Airbus masing-masing telah mengajukan klaim senilai Rp 9,9 triliun dan Rp 7,8 triliun kepada Garuda, menurut dokumen pengadilan.
(dolar = 14.765.000 rupiah)
Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
(Stefano Suleiman melaporkan). Diedit oleh Gayatri Soroyo dan Martin Petty
Kriteria kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”