(Reuters) – Puluhan LSM telah mengirimkan surat terbuka kepada Elon Musk yang mendesak kepala Tesla untuk tidak berinvestasi di industri nikel Indonesia karena alasan lingkungan.

Surat dari LSM, termasuk Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Friends of the Earth Amerika Serikat, menyusul pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo dengan Musk di Texas pada Mei untuk membahas potensi investasi.

Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dan Widodo ingin mengembangkan industri kendaraan listrik berbasis nikel buatan sendiri. Pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel yang belum diolah mulai tahun 2020 untuk memastikan pasokan ke investor.

Namun, para pemerhati lingkungan khawatir bahwa proses tersebut akan melibatkan pembuangan limbah pertambangan ke laut.

LSM tersebut mengatakan dalam surat tersebut bahwa kerusakan lingkungan disebabkan oleh pengalihan total kawasan hutan untuk pertambangan nikel, yang telah menyebabkan peningkatan deforestasi dan ancaman pencemaran air di sungai, danau dan pantai.

Grup tersebut merekomendasikan penghentian setiap skema investasi langsung potensial di industri nikel di Indonesia dan penghentian sumber nikel dan produksi di Indonesia di setiap lini bisnis Tesla.

Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tidak mungkin mendapatkan komentar dari pemerintah Indonesia di luar jam kerja normal.

Pada tahun 2020, Musk mendesak industri pertambangan untuk memproduksi lebih banyak nikel dengan “cara yang peka terhadap lingkungan,” mencemooh produksi nikel AS sebagai “secara objektif sangat lemah.” (https://reut.rs/3z8IAb9)

Nikel digunakan untuk meningkatkan penyimpanan baterai, dan diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan di tahun-tahun mendatang seiring dengan upaya pemerintah, bisnis, dan konsumen untuk mengurangi asap berbahaya yang dikeluarkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil.

(Laporan oleh Tayashi Datta di Bengaluru; Disunting oleh Anil de Silva)