Manajer Shin Tae-young sangat marah dan akhirnya dipecat. Dan dengan demikian, impian Olimpiade Indonesia…
Manajer Shin Tae-young sangat marah dan akhirnya dipecat. Dengan demikian, impian Olimpiade Indonesia sirna.
Timnas U-23 Indonesia yang dipimpin pelatih Shin Tae-yong kalah 0-1 pada laga playoff Olimpiade Paris 2024 dari Guinea di Clairefontaine, Prancis, pada tanggal 9 (waktu Korea).
Pemenangnya adalah Paris, dan yang kalah harus pulang, sebuah pertandingan maut. Indonesia tentu saja memberikan perlawanan yang baik, namun tidak mampu mengatasi fisik alami Guinea, berjuang dan akhirnya terpuruk, dengan diselingi keputusan-keputusan yang meragukan.
Diawali dengan kiper Ari, Indonesia menurunkan Tejo-Chorus-en-Ferrari-Arhan-Jenner-Ferdinan-Kaba-Sluer-Strawijk-Witan.
Guinea memulai dengan kiper Sylla, lalu Diakite – Sow – Souma – Keita – Moriba – Isiaga Kamara – Agioge Kamara – Ousmane Kamara – Ba Conté.
Indonesia berjuang secara fisik melawan Guinea sepanjang babak pertama. Secara alami, dia melawan dengan tekanan kuat dan serangan balik melalui pertahanan, tetapi kecepatan dan kekuatan Guinea luar biasa.
Serangan Guinea berlangsung ganas, diawali tembakan jarak menengah Ajibou Kamara pada menit ketiga babak pertama. Namun Indonesia juga mengancam gawang Guinea melalui serangan balik yang berpusat pada Arhan. Dalam prosesnya, Witan mengalami pendarahan di kepalanya sehingga semangat juangnya pun terbalut.
Guinea mendapat tendangan penalti dari Witan pada menit ke-28 babak pertama. Dia kehilangan satu poin dari Moriba, 0-1. Belakangan, pada menit ke-34 babak pertama, tendangan bebas dahsyat yang dilakukan Ousmane Kamara nyaris kehilangan satu poin tambahan.
Indonesia juga menghadapi dua krisis di babak pertama perpanjangan waktu. Namun pertahanan Ari dan tembakan gagal Soma terus berlanjut hingga ia mampu mengakhiri babak pertama dengan hasil imbang 0-1.
Alur permainan tidak berubah di babak kedua. Pada menit ke-54 babak kedua, pertahanan Indonesia nyaris memblok bola rebound Bar dan tembakan Suma. Guinea kemudian mendapatkan tendangan penalti lainnya pada menit ke-73 babak kedua, dan pelatih Shin Tae-yung melanjutkan protes kerasnya dalam prosesnya.
Intervensi Dwanga sangat elegan. Dia menyentuh bola terlebih dahulu, dan tabrakan itu hampir tidak bisa dianggap sebagai pelanggaran. Namun keputusan wasit tidak berubah, dan pelatih Shin Tae-yung melakukan protes keras dan segera dikeluarkan dari lapangan dengan dua kartu kuning. Protes tersebut berlangsung sekitar empat menit dan diakhiri dengan keluarnya pelatih Shin Tae-yong dari bangku cadangan.
Namun Guinea gagal mencetak gol penalti. Tendangan Bar berhasil diselamatkan Ari.
Namun belum ada kabar mengenai gol Indonesia tersebut. Bahkan di delapan menit tambahan babak kedua, ia tak mendapat peluang tepat untuk menyerang. Ujung-ujungnya Indonesia kalah dan menyerahkan tiket Olimpiade Paris ke Guinea.
Min Jun Joo, reporter MK Sports.