Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertujuan untuk berkontribusi pada penyelesaian perang Rusia-Ukraina dengan meningkatkan catatan diplomatik Indonesia dalam konflik regional. Indonesia menghargai kebebasan dan partisipasi aktif dalam menengahi perselisihan dan mendorong perdamaian, yang telah membuahkan hasil positif dalam konflik seperti sengketa Laut Cina Selatan, konflik Moro di Filipina, dan konflik Kamboja.
Presiden terpilih Prabowo baru-baru ini mengadakan pembicaraan Shangri-La di Singapura dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan diundang untuk menghadiri konferensi pada 15 Juni 2024 di Jenewa mengenai penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Artikel ini akan mengkaji potensi usulan perdamaian yang diajukan oleh Presiden Prabowo, dengan mengambil inspirasi dari upaya diplomasi Indonesia di masa lalu dan inisiatif yang baru-baru ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Contoh yang baik dari kebijakan luar negeri Indonesia yang proaktif adalah intervensinya dalam sengketa Laut Cina Selatan. Indonesia mendukung perundingan damai dan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Indonesia menekankan pentingnya menjaga stabilitas kawasan dan menghindari konflik militer dengan menyelenggarakan dialog dan memfasilitasi diskusi antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Upaya-upaya ini secara efektif telah mengurangi ketegangan dan menumbuhkan suasana kerja sama di antara negara-negara pengklaim.
Dalam konteks konflik Moro di Filipina, Indonesia berperan penting dalam memfasilitasi perundingan damai antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Sebagai bagian dari Kelompok Pemantau Internasional, Indonesia secara aktif mendorong langkah-langkah membangun kepercayaan antar pihak dan memastikan kepatuhan terhadap perjanjian gencatan senjata. Pada tahun 2014, sebuah terobosan terjadi dengan penandatanganan perjanjian perdamaian yang mengakhiri konflik selama puluhan tahun dan menciptakan kondisi bagi pembentukan Daerah Otonomi Bangsamoro. Indonesia juga memainkan peran penting dalam mendorong perdamaian selama konflik Kamboja dengan berpartisipasi dalam Perjanjian Perdamaian Paris tahun 1991. Melalui upaya diplomasi yang efektif, Indonesia berhasil melibatkan berbagai faksi dan pemangku kepentingan internasional dalam perundingan yang komprehensif. Pemerintahan demokratis di Kamboja.
Pada Juni 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Rusia dan Ukraina dalam misi diplomatik untuk mendorong perdamaian. Jokowi menekankan pentingnya dialog dan diplomasi selama kunjungannya, dan menawarkan dukungan Indonesia untuk memfasilitasi pembicaraan damai. Usulan penting yang diajukan oleh Jokowi adalah pembentukan koridor kemanusiaan yang akan menjamin jalur aman bagi warga sipil dan bantuan. Jokowi telah menganjurkan insentif ekonomi untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara dan meredakan ketegangan, serta menyarankan pembentukan zona ekonomi bersama.
Selama perundingan awal Shangri-La pada tahun 2022, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengusulkan gencatan senjata dan pembentukan zona demiliterisasi yang diawasi oleh pasukan penjaga perdamaian PBB. Prabowo menekankan pentingnya pihak netral yang mengawasi perjanjian gencatan senjata dan memastikan kepatuhan kedua belah pihak. Ia mengusulkan untuk mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi dan keluhan politik dengan melaksanakan proyek pembangunan dan proyek infrastruktur di daerah yang terkena dampak konflik. Pembentukan zona demiliterisasi di garis depan konflik yang dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian PBB sangat penting untuk memfasilitasi perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Zona ini akan mengurangi konflik dan memberikan ruang yang aman untuk negosiasi informal. Selain itu, koridor kemanusiaan harus diciptakan agar warga sipil bisa lewat dan memberikan bantuan. Organisasi kemanusiaan internasional harus memantau koridor ini untuk memastikan ketidakberpihakan dan efektivitasnya.
Meningkatkan kerja sama dan saling ketergantungan antara Rusia dan Ukraina melalui zona ekonomi bersama dan proyek pembangunan akan mendorong kerja sama ekonomi. Inisiatif-inisiatif ini berfokus pada peningkatan kondisi kehidupan dan pembangunan ekonomi di wilayah yang terkena dampak konflik. Hal ini akan mengurangi insentif untuk melanjutkan permusuhan.
Mendukung reformasi politik di Rusia dan Ukraina sangat penting untuk mengatasi keluhan dan mendorong pemerintahan yang demokratis. Hal ini termasuk memperkuat institusi politik yang mendorong transparansi dan akuntabilitas yang melindungi hak asasi manusia. Dengan mengatasi akar permasalahan ini, maka mendorong pembangunan berkelanjutan. Pendekatan Prabowo berpotensi membuka jalan bagi perdamaian abadi di kawasan. Kebijakan luar negeri Indonesia yang independen dan proaktif memberikan landasan yang kuat bagi usulan Presiden terpilih Prabowo untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Terakhir, dengan memanfaatkan inisiatif Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo, pendekatan strategis termasuk koridor zona kemanusiaan demiliterisasi, konferensi perdamaian mediasi internasional, politik kerja sama ekonomi, dan reformasi akan menghasilkan resolusi yang berkelanjutan. Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik besar ini melalui pemahaman diplomasi dan komitmennya terhadap perdamaian. Keterlibatan dan kerja sama yang berkelanjutan dengan sekutu internasional Indonesia dapat berkontribusi pada pembentukan hidup berdampingan secara damai dan stabilitas di kawasan.
Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis sendiri.
Catatan
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”