JAYAPURA, Indonesia (AP) — Orang-orang bersenjata separatis menembaki sebuah pos militer pada Kamis di provinsi paling timur Papua yang bergolak di Indonesia, menewaskan tiga tentara dan melukai yang lain secara kritis, menurut tentara dan pemberontak.
Penyerang dari Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka, melakukan serangan saat fajar selama pergantian penjagaan di distrik perbukitan Puncak, kubu separatis yang telah berjuang melawan kekuasaan Indonesia di wilayah yang kaya mineral tetapi wilayah miskin sejak awal 1960-an.
Juru bicara militer Kol. Aqsha Erlangga mengatakan orang-orang bersenjata itu melarikan diri ke hutan setelah tentara membalas tembakan. Pemberontak melancarkan serangan kedua saat tentara mengevakuasi seorang tentara yang terluka yang kemudian meninggal dalam perjalanan ke sebuah klinik, katanya.
Juru bicara pemberontak Sebby Sambom dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke The Associated Press mengkonfirmasi bahwa para pejuang kelompok itu yang melakukan serangan itu, yang katanya berlangsung selama lebih dari empat jam. Dia mengatakan tidak ada kematian di pihak pemberontak.
“Ini adalah bagian dari perjuangan kami untuk kemerdekaan,” kata Sambom. “Para pemimpin kami telah menyerukan kepada semua pejuang di 34 wilayah pertahanan kami untuk melanjutkan perang di seluruh tanah Papua.”
Adu tembak adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden kekerasan dalam beberapa tahun terakhir di Papua, bekas jajahan Belanda di bagian barat New Guinea yang secara etnis dan budaya berbeda dari sebagian besar Indonesia. Konflik antara penduduk asli Papua dan aparat keamanan Indonesia sering terjadi.
Papua dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969, setelah pemungutan suara yang disponsori PBB yang secara luas dianggap palsu. Sejak itu, pemberontakan tingkat rendah telah membara di wilayah yang terbagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat.
Serangan pemberontak telah meningkat pada tahun lalu, dengan puluhan pemberontak, pasukan keamanan dan warga sipil tewas.
Data dari pihak berwenang yang dikumpulkan oleh AP menunjukkan setidaknya 30 tentara Indonesia tewas di antara pemberontak dan pasukan keamanan dalam dua tahun terakhir, termasuk empat tahun ini saja.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”