KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Negara G20: Indonesia Desak Tata Kelola Data Negara G20 untuk Arus Data Lintas Batas
Top News

Negara G20: Indonesia Desak Tata Kelola Data Negara G20 untuk Arus Data Lintas Batas

Indonesia adalah cara utama bagi negara-negara G20 untuk mengembangkan kebijakan bersama untuk aliran data lintas batas guna meningkatkan tata kelola data dan pemuda menuju pemberdayaan berkelanjutan seperti India.

Indonesia, ketua G20 saat ini, mendorong negara-negara G20 untuk memperkuat pemahaman tata kelola data melalui Digital Economy Working Group (DEWG).

“Data pada platform e-commerce dapat melintasi batas negara. Oleh karena itu, tujuan kami di G20 adalah untuk memperkuat tata kelola data,” kata Meera Taiyiba, ketua DEWG G20 di bawah kepresidenan Indonesia.

Diperkirakan penggunaan trafik data akan meningkat tiga kali lipat di seluruh dunia selama periode 2020-2026, ujarnya. Saat ini, setiap negara memiliki latar belakang pengelolaan data yang berbeda-beda.

“Cross-Border Data Flow (CBDF) dan Data Free-Flow with Trust (DFFT) sangat menarik karena semakin intensif kita menggunakan ruang digital, semakin banyak kita berbicara tentang data,” kata Taiyiba.

DEWG berupaya mengembangkan pemahaman bersama tentang pengelolaan data sehingga negara-negara anggota G20 dapat saling belajar dan memahami.

Melalui saling pengertian, negara-negara anggota G20 dapat mencari prinsip-prinsip umum sebagai dasar aliran data lintas batas, termasuk legalitas, transparansi, keadilan, dan timbal balik.

Taiyiba mengatakan diskusi tentang aliran data lintas batas negara bertujuan untuk menunjukkan peran kunci data dalam peluang ekonomi digital. Forum tersebut memberikan definisi data pribadi, baik yang bersifat umum maupun khusus.

Tiga prinsip tata kelola secara umum dapat diterapkan pada data, termasuk legitimasi, keadilan, dan transparansi. Prinsip timbal balik berlaku untuk data pribadi.

Taiyiba mengatakan kebijakan tersebut masih dalam pembahasan dan belum ada keputusan yang dibuat.

Menjelang KTT G20, Indonesia menjadi tuan rumah Y20 atau KTT pemuda pekan lalu. Generasi muda memiliki potensi terbesar untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan dan inklusif, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo pada penutupan KTT Y20.

READ  Konsep Keamanan Strategis Indonesia di Kawasan Indo-Pasifik

Y20 adalah forum bagi calon pemimpin muda dari negara-negara anggota G20

Sebagai Ketua G20, Indonesia berupaya memfasilitasi peluang bagi generasi muda untuk menjadi aktor penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030.

Inisiatif ini diakomodasi oleh pemerintah dalam Forum Y20, yang berfokus pada empat bidang utama: tenaga muda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta keragaman dan inklusi.

Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan program Kartu Prakerja yang memberikan akses dan pendanaan bagi generasi muda untuk melakukan keterampilan dan pelatihan ulang. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.

Hingga saat ini, program Kartu Prakerja telah menjangkau 12,8 juta penerima manfaat, yang sebagian besar terdiri dari generasi muda.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."