Jakarta (Antara) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaja Ono mengatakan kementeriannya berkomitmen untuk mengembangkan industri game Indonesia yang erat kaitannya dengan pengembangan e-sports.
“Kami berharap kita (Indonesia) tidak hanya menjadi pasar (game), tetapi juga membuka peluang bisnis dan bisnis,” ujarnya saat berkeliling di Pusat Latihan Nasional Pengurus Besar Esports Sports Indonesia (PBESI) di Jeep Station. Resor Indonesia di wilayah Bogor Jawa Barat, menurut siaran pers yang ditulis di sini, Rabu.
Menhub mengatakan, pelatihan pusat akan membantu mempersiapkan atlet esports untuk SEA 2022 Games di Hanoi, Vietnam, pada 12-13 Mei.
Menurut Uno, e-sports merupakan salah satu pilar pemulihan ekonomi Indonesia dan diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan lapangan kerja yang luas.
Ia mengatakan, berdasarkan catatannya, ada 52 juta kontributor yang menggemari esports di seluruh dunia dan jumlah itu terus bertambah.
“Ke depan selain memiliki atlet kelas dunia, kita juga harus memiliki permainan yang berdaya saing di pasar global,” ujarnya.
Berita terkait: Menhub minta pemain esports bersinar di Sea Games ke-31
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Kementerian Keuangan membentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang bertujuan untuk mempersiapkan ekosistem ekonomi kreatif khususnya subsektor video game. .
Dikatakannya, pihaknya juga bertujuan untuk mempersiapkan Indonesia menyambut World Esports Championship ke-14 di Bali yang akan digelar pada November 2022.
“Ada pangsa ekonomi $2 miliar di industri game, dan 90 persen dari jumlah itu pergi ke luar negeri karena game-game ini tidak memiliki basis di Indonesia,” katanya.
Untuk itu, ia berharap developer lokal dapat mengembangkan game melalui pelatihan, pendampingan, pembiayaan, pemasaran, dan penguatan SDM untuk membangun ekosistem esports yang terintegrasi.
“Ini akan disiapkan oleh BLU,” tambahnya.
Berita terkait: Menpora Tetapkan Jabar Sebagai Pusat Latihan Atlet Muda
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”