TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menggelontorkan anggaran sebesar Rp4,8 triliun untuk program kartu prakerja pada tahun 2024. Pemerintah juga menambah target jumlah peserta sebanyak lebih dari satu juta peserta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar tersebut di sela-sela konferensi media Komisi Cipta Kerja dan tim Program Kartu Prakerja di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 Januari.
“Program Kartu Prakerja tahun ini diharapkan dapat mendidik 1,2 juta orang,” kata Airlangga, Selasa.
Dia menjelaskan, pada akhir tahun 2024, pemerintah menargetkan ada sekitar 19 juta orang yang mengikuti pelatihan prakerja. Sejauh ini, lebih dari 17 juta orang telah mengikuti program ini.
“Dalam dua tahun terakhir, Program Kartu Prakerja telah memberikan pelatihan kepada masyarakat Indonesia yang dapat diakses di 514 kabupaten/kota,” kata Airlangga.
Ia melanjutkan, pelatihan tersebut akan fokus pada sektor hulu dan digital yang sangat diminati. Dijelaskannya, “Tak ketinggalan sektor sehari-hari seperti sektor pertambangan yang membutuhkan supir truk alat berat dan lain-lain.”
Airlangga menyimpulkan, pemerintah akan menyeimbangkan kebutuhan pelatihan di sektor digital dan fisik, termasuk sektor pariwisata yang sedang dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19.
Amelia Rahima Sari
Pilihan Editor: Kampanye Global Pembelajaran Seumur Hidup bagi Pionir Indonesia dengan Kartu Prakerja
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”