Harga emas yang lemah dan saham jatuh karena Bt. Archie Indonesia telah menunda penawaran umum perdana yang direncanakan sebesar $ 500 juta, menurut orang-orang yang berpengetahuan luas tentang masalah tersebut.
Keputusan itu diambil setelah seorang penambang emas, salah satu divisi dari perusahaan patungan Indonesia Rajawali Group, mengajukan permohonan IPO ke Jakarta bulan lalu, orang-orang yang tidak mau disebutkan namanya karena informasinya bersifat pribadi. Salah satu orang mengatakan kesepakatan itu dapat diperbarui jika pasar membaik.
Menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg, penawaran tersebut akan menjadi IPO terbesar di Indonesia sejak maskapai penerbangan PD Garuda mengumpulkan $ 524 juta pada 2011.
Emas turun 14% pada Agustus di tengah harapan vaksin virus corona akan memicu pemulihan ekonomi global. Indeks Gabungan Bursa Efek Jakarta turun 7% di bulan Januari dari level tertinggi hampir tiga tahun.
Perusahaan lain di wilayah tersebut juga telah menangguhkan proyek pencatatan mereka karena gejolak pasar. Mengutip ketidakpastian kondisi pasar dan memburuknya epidemi Pemerintah-19, Thai Beverage mengatakan pada hari Jumat akan menunda kemungkinan spin-off dan pencatatan divisi manufaktur minuman keras di Singapura. Produsen farmasi terbesar di Indonesia, B.T. Pada bulan Maret, Bloomberg News melaporkan bahwa Kalpe Pharma telah menunda IPO divisi makanan bergizi, PD Zhanjiang Perkasa, karena masalah penilaian.
Bloomberg News melaporkan bahwa penasihat Archie melanjutkan penjualan saham produk untuk pertama kalinya di Jakarta tahun lalu.
Menurut situs Rajawali, perseroan mengoperasikan tambang emas dan perak di Sulawesi Utara bernama Doha Dintung. Tambang tersebut memiliki sekitar 3,5 juta ons emas setara dalam sumber daya mineral dan dua juta cadangan bijih per Juni 2016.
Perwakilan dari Rajawali dan Archie tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”