kesehatan
22 Agustus 2023 | 19:43
Dengan bantuan kecerdasan buatan, penyakit Parkinson dapat diprediksi dari pemeriksaan mata dengan peringatan rata-rata tujuh tahun, menurut peneliti dari University of California. Rumah Sakit Mata Moorfields, London.
“Ini pertama kalinya ada orang yang menunjukkan temuan ini beberapa tahun sebelum diagnosis,” menurut siaran pers rumah sakit.
“Pekerjaan ini menunjukkan potensi data mata, yang dimanfaatkan oleh teknologi untuk menangkap sinyal dan perubahan yang sangat halus yang tidak dapat dilihat manusia. Kami sekarang dapat mendeteksi tanda-tanda awal penyakit Parkinson, yang membuka kemungkinan baru untuk pengobatan,” tambah Alastair. Denniston, dokter mata di Moorfields.
Pemindaian 3D berteknologi tinggi – secara teknis, tomografi koherensi optik – membutuhkan waktu “kurang dari satu menit” dan menghasilkan analisis retina pasien “hingga seperseribu milimeter,” menurut rumah sakit.
“Retina memberikan jendela invasif minimal ke dalam sistem saraf pusat dan dapat dengan cepat dicitrakan dengan instrumen modern beresolusi tinggi.” Para peneliti menyatakansementara mendeteksi penyakit Parkinson melalui “pencitraan otak…terbatas sebagai sumber daya yang dapat diukur”.
Pada pemeriksaan mata, penyakit Parkinson paling sering dikaitkan dengan penurunan ketebalan dua lapisan optik: pleksus bagian dalam sel ganglion makula dan serabut saraf retina.
Menurut temuan yang dipublikasikan, “hubungan antara ketebalan lapisan retina dan penyakit Parkinson belum dieksplorasi.”
“Namun, temuan mengenai penyakit Parkinson dini dan prodromal mendukung temuan kami,” tambah pernyataan itu.
Mengenai kemampuan teknologi untuk mendeteksi penyakit neurodegeneratif, peneliti Siegfried Wagner sungguh “kagum”.
“Meskipun kami belum siap untuk memprediksi apakah seseorang akan terkena penyakit Parkinson, kami berharap metode ini dapat segera menjadi alat pra-skrining bagi orang-orang yang berisiko terkena penyakit tersebut,” ujarnya.
Namun teknologi ini tidak harus berhenti di situ.
Kemajuan serupa dalam pemeriksaan mata disebutOftalmologiTeknologi ini mempercepat deteksi penyakit dan gangguan neurologis lainnya, termasuk penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, dan skizofrenia.
“Menemukan tanda-tanda sejumlah penyakit sebelum gejala muncul berarti, di masa depan, masyarakat memiliki waktu untuk melakukan perubahan gaya hidup guna mencegah munculnya kondisi tertentu, dan dokter dapat menunda timbulnya dan dampak gangguan neurodegeneratif yang mengubah hidup,” Wagner dikatakan.
Muat lebih banyak…
{{#adalahTampilan}}
{{/isDisplay}}{{#isAniviewVideo}}
{{/isAniviewVideo}}{{#isSRVideo}}
{{/isSRVideo}}