Jakarta. Pemerintah Indonesia menawarkan kesempatan bagi atlet peraih medali Olimpiade Tokyo 2020 untuk menjadi pegawai negeri.
Pada hari Senin, seorang menteri mengatakan tawaran itu bertujuan untuk menghargai para atlet yang juga akan menerima hadiah miliaran rupee dari pemerintah dan yayasan swasta.
“Sebagai pengakuan terhadap peraih medali Olimpiade dan pelatihnya, pemerintah dapat membuat pengaturan khusus bagi mereka untuk menjadi PNS. Menurut saya, ini perlu dilakukan untuk menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk membuat negara bangga melalui olahraga.
Praktik itu diperkenalkan tiga tahun lalu, katanya, saat peraih medali Rio 2016 diberi kesempatan bekerja di kantor pemerintahan daerah.
Tjigo menambahkan, peraih medali olimpiade harus mengikuti tes masuk wajib yang dilakukan oleh badan penyelenggara pemerintah, atau BKN, jika berminat mengikuti tender tersebut.
Di Tokyo Games, Indonesia meraih satu medali emas, satu medali perak dan tiga medali perunggu dari bulu tangkis dan angkat besi.
Pemerintah belum mengumumkan total hadiah untuk pemenang medali Olimpiade.
Lima tahun lalu, Tontoy Ahmed dan Liliana Natsir masing-masing memperoleh 5 miliar rupee ($348.000) setelah memenangkan medali emas di bulu tangkis ganda campuran di Rio. Pemerintah juga memberikan uang tunai Rp 2 miliar kepada peraih medali perak dan Rp 1 miliar kepada peraih medali perunggu.
Indonesia kembali meraih medali emas bulu tangkis di Tokyo, kali ini melalui Grecia Polly/Abriani Rahayu di ganda putri.
Peraih perak direbut oleh Lifter Eko Yuli Erawan, sedangkan tiga medali perunggu diraih Anthony Senesuka Genting (bulu tangkis), Erwin Abdullah (powerlifting), dan Wendy Kantika Aisha (powerlifting).
Menteri Pemuda dan Olahraga Zinedine Amali mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah masih menghitung jumlah hadiah uang untuk peraih medali, dengan alasan pemotongan anggaran akibat pandemi COVID-19.
Sejumlah perusahaan telah mengumumkan penghargaan bagi peraih medali Olimpiade Indonesia. Grab Indonesia, misalnya, mengatakan akan memberikan baik Greysia maupun Apriyani Rp 500 juta.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”