Perubahan kebijakan Play Store yang akan datang akan menghilangkan daftar aplikasi palsu
Jika Anda pernah melihat cantuman aplikasi Play Store dengan spanduk penjualan, teks “unduh sekarang”, dan metode tiruan serupa untuk mendorong pemasangan, Anda mungkin tahu betapa menjengkelkannya. Namun, Anda mungkin akan segera melihatnya.
Google berencana untuk menindak daftar aplikasi Play Store palsu dengan membatasi penggunaan banyak “trik” menarik yang digunakan pengembang untuk mendorong unduhan aplikasi mereka.
Google telah menetapkan kebijakan Play Store baru di Entri blog untuk pengembang Android. Perubahan tersebut mencakup pedoman baru untuk tangkapan layar dan video yang menjelaskan fitur dan fungsi aplikasi yang akan berlaku pada paruh kedua 2021. Panduan baru lainnya tentang judul, ikon, dan deskripsi aplikasi akan dirilis akhir tahun ini. Google telah memposting entri blognya sebagai “pengumuman awal” untuk membantu pengembang mempersiapkan perubahan yang akan datang. Karena itu, mari selami apa yang sebenarnya berubah.
Pertama, kebijakan baru akan membatasi berapa lama judul aplikasi dan melarang penggunaan kata kunci atau elemen grafis yang memisahkan kinerja toko, promosi, dan elemen lain yang dapat menyesatkan pengguna.
Misalnya, Google mengatakan untuk tidak menyertakan teks dalam judul aplikasi yang menunjukkan peringkat toko, seperti “terbaik” atau “terbaik”. Demikian pula, cantuman aplikasi Play Store tidak boleh menyertakan detail promosi seperti “Gratis” atau “Obral” di judul atau ikon aplikasi. Menu dan grafik aplikasi tidak boleh menyertakan teks untuk merangsang unduhan, seperti teks atau spanduk “Unduh sekarang” atau “Perbarui sekarang”.
Selain itu, kebijakan Google yang baru akan membatasi penggunaan header dengan huruf besar penuh (kecuali aplikasi diberi merek dengan huruf kapital) dan emoji di judul aplikasi.
Untuk melihat pratinjau aset seperti tangkapan layar, video, dan grafik yang menampilkan aplikasi, Google mengatakan pengembang harus memastikan bahwa mereka mewakili aplikasi atau game secara akurat. Selain itu, aset pratinjau harus memberikan informasi yang cukup bagi pengguna untuk memutuskan apakah mereka ingin memasang aplikasi, tetap bebas dari kata kunci seperti “gratis” atau “lebih baik”, dan menerjemahkan dengan tepat untuk berbagai wilayah.
Saat Google mulai memberlakukan kebijakan baru akhir tahun ini, aplikasi yang tidak memenuhi pedoman listingan aplikasi tidak akan diizinkan di Play Store. Dalam hal aset pratinjau, Google mengatakan bahwa aplikasi yang tidak memenuhi pedoman aset mungkin tidak memenuhi syarat untuk peningkatan atau rekomendasi di Play Store.
“Pop culture ninja. Social media enthusiast. Typical problem solver. Coffee practitioner. Fall in love. Travel enthusiast.”