KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Perusahaan uranium Rusia Tenex telah mengeluarkan pemberitahuan force majeure menyusul larangan AS
World

Perusahaan uranium Rusia Tenex telah mengeluarkan pemberitahuan force majeure menyusul larangan AS

Tenex, pemasok uranium milik negara Rusia, telah memberi tahu pelanggan AS bahwa mereka memiliki waktu 60 hari untuk mendapatkan keringanan yang mengecualikan mereka dari undang-undang yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Joe Biden yang melarang impor bahan bakar nuklir perusahaan tersebut.

Pemberitahuan force majeure yang dilihat oleh Bloomberg dikirim ke perusahaan utilitas termasuk Constellation Energy Corp., operator pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di AS, Duke Energy Corp. dan Dominion Energy Inc., menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut namun tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka. . Constellation menolak berkomentar, dan Duke serta Dominion tidak menanggapi permintaan komentar.

Surat tertanggal 14 Mei itu menyoroti ketidakpastian yang dihadapi industri energi nuklir AS setelah larangan impor uranium Rusia dikeluarkan minggu ini. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat memperoleh keringanan yang mengizinkan impor uranium yang diperkaya dari Rusia hingga tahun 2028 jika Amerika Serikat menentukan bahwa sumber alternatif tidak dapat ditemukan atau jika pengiriman tersebut dianggap sebagai kepentingan nasional. Rusia memasok sekitar seperempat uranium yang digunakan dalam reaktor Amerika, menjadikannya pemasok bahan bakar terbesar bagi negara tersebut.

Fasilitas yang memilih untuk menghentikan produksi akan melanjutkan produksinya setelah pengecualian diberikan, meskipun jadwal pengiriman baru mungkin perlu dinegosiasikan, kata Tenex dalam suratnya. Tindakan tersebut berarti bahwa fasilitas yang tidak mendapatkan surat pernyataan pengecualian dalam waktu 60 hari akan kehilangan tempat dalam antrean pengiriman bahan bakar reaktor yang penyelesaiannya dapat memakan waktu tiga hingga empat bulan.

Tenex, yang dimiliki oleh perusahaan nuklir Rusia Rosatom, mengatakan pihaknya bermaksud memenuhi semua kewajiban kontraknya di Amerika Serikat, namun tidak memiliki kendali atas tindakan apa yang mungkin diambil Kremlin.

READ  Xi Jinping dari Tiongkok menghadiri KTT iklim Joe Biden | Pembicaraan iklim global

Para analis mengatakan ada kemungkinan bahwa Rusia dapat membalas dengan terlebih dahulu menghentikan pengiriman bahan bakar reaktor ke Amerika Serikat sebelum periode pengecualian berakhir pada tahun 2028. Tindakan seperti itu dapat menyebabkan harga spot layanan pengayaan meningkat hingga sekitar 20 persen. menurut laporan nuklir. Perusahaan riset pasar bahan bakar UxC.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."