JAKARTA (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan peta jalan digital Indonesia harus komprehensif dan strategis untuk menjawab tantangan digitalisasi global.
“Roadmap Indonesia Digital ini harus kita miliki. Strategi, arah, tujuannya harus detail, taktis, dan komprehensif. Kita tidak bisa lagi menciptakan sesuatu yang imajinatif tapi tidak bisa diimplementasikan,” ujarnya. .
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan kepada peserta Program Pendidikan Singkat (BPSA) ke-24 dan alumni Program Pendidikan Reguler (PBRA) Lembaga Ketahanan Nasional (PBRA) ke-65 di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Widodo mengatakan peta jalan digital Indonesia akan mencakup konektivitas internet gratis untuk seluruh nusantara dan akan mencakup aspek-aspek terkait infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Setiap sektor digital perlu tumbuh dan memiliki tujuan, tegasnya. Oleh karena itu, peta jalan digital Indonesia harus memiliki arah dan strategi yang komprehensif.
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu, pemerintah Indonesia berencana membangun Base Transceiver Station (BTS) di seluruh tanah air, termasuk di kawasan perbatasan. Namun terdapat kendala dalam proses pembangunan BTS.
“Ada masalah di BTS. Artinya diundur lagi, tapi saya yakin akhirnya bisa terselesaikan,” imbuhnya.
Berita terkait: Indonesia menyoroti pentingnya percepatan transformasi digital
Seperti diketahui sebelumnya, pembangunan menara pemancar sinyal telekomunikasi sempat terhambat oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Blade diperiksa Kejaksaan Agung menyusul dugaan korupsi pengadaan BTS 4G.
Presiden Widodo menekankan agar setiap pihak selalu fokus pada solusi ketika menghadapi permasalahan dalam pembangunan, termasuk pembangunan infrastruktur digital.
Saat ini, kata dia, digitalisasi telah menarik perhatian di berbagai belahan dunia.
“Kemarin di KTT G20 di India, ada enam negara besar, saya tidak perlu membicarakannya, khawatir. Mereka sepertinya sudah membaca kekhawatiran tentang AI (kecerdasan buatan) dan mereka mengaku terlambat dalam membuat keputusan. peraturan,” tambahnya.
Widodo juga menyinggung pentingnya pemimpin yang akan terpilih pada tiga pemilu mendatang yakni 2024, 2029, dan 2034. Kepemimpinan mereka akan menentukan maju atau tidaknya bangsa Indonesia.
“Karena kita punya bonus demografi, itu yang saya sampaikan tadi. Karena sekarang kita tahu semuanya digital, semuanya online,” ujarnya.
Berita terkait: Menteri menguraikan prioritas Roadmap Indonesia Digital
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”