Tim pencak silat nasional berencana untuk kembali ke Pusat Pelatihan Komisi Olahraga Filipina di Kota Baguio untuk mempersiapkan Kejuaraan Dunia Pencak ke-19.
Sekjen Asosiasi Penchak Silat Filipina, Iner Kandur mengatakan, sebanyak 25 atlet Filipina akan mengikuti turnamen yang akan digelar di Malaka, Malaysia, pada 23-31 Juli mendatang.
Memimpin tim adalah Marie-Francine Badius, yang memenangkan emas di nomor Tonggal (tunggal) putri di Asian Games Tenggara di Vietnam.
Juga bergabung dalam perjalanan ini adalah Alvin Campos (70-75kg putra) dan Rick Rod Ortega, James Almiyagma dan Jefferson Ray Lawn dari Team Rego (triathlon).
“Tim rego akan mempertahankan medali perak yang diraih pada kejuaraan dunia terakhir di Singapura,” kata Kandor yang juga ketua tim.
“Kami meraih dua medali perak dan dua perunggu di Singapura. Tahun ini, kami ingin membawa pulang emas seni dan tanding (sparring).”
Kandor mengatakan tim nasional tidak memiliki pelatih kepala saat ini tetapi federasi berencana untuk menunjuk pelatih Indonesia “jika PSC mengizinkan kami untuk mendapatkan pelatih.”
“Atlet runner-up kita banyak belajar selama SEA Games di Vietnam. Penyesuaian dilakukan, tidak hanya atlet, bahkan beberapa bintang pencak silat dari Malaysia dan Indonesia tidak bisa mendapatkan medali emas. Jadi sekarang, atlet kami akan berlatih. sulit untuk menggunakan aturan baru dan teknik yang diizinkan ‘ kata Kandor.
Kandor menunjukkan bahwa ada kategori baru di bawah seni yang disebut tunggal bebas atau Solo Creative.
“Ini merupakan peragaan seni bela diri pencak silat tradisional, keterampilan gerak dan berdiri dengan menggunakan senjata yang berbeda-beda,” jelasnya. “Kami mengirimkan dua pemain putra dan putri untuk bertanding di kategori baru ini,” tambahnya.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”