KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Economy

Pharmaniaga mencari pasar baru di ASEAN, Eropa

Kuala Lumpur: Pharmaniaga Bhd Ini mencari pasar baru di negara-negara ASEAN serta Eropa untuk memperkuat kehadirannya di luar negeri.

Direktur pelaksana grup Datuk Zulkarnain Md Eusope mengatakan perusahaan sedang dalam proses menyelesaikan kerja sama dengan mitra di Thailand pada akhir bulan ini dan sedang mencari untuk menyelesaikan kesepakatan dengan pihak-pihak di Filipina pada paruh pertama tahun 2022, kata Bernama.

Pharmaniaga juga telah mengajukan aplikasi pendaftaran produk di Dubai, UEA, dan Portugal.

Populasi negara-negara ASEAN telah mencapai 700 juta, dan katakanlah jika kita dapat mengamankan 5% dari total populasi kawasan itu, yaitu 35 juta orang.

“Kami bekerja keras untuk memasuki pasar baru ini dalam dua hingga tiga tahun. Oleh karena itu, kami telah mengidentifikasi mitra yang baik untuk mendistribusikan produk kami.”

Dia mengungkapkan bahwa Pharmaniaga juga sedang mempertimbangkan merger dan akuisisi untuk mendukung pertumbuhannya di masa depan.

Ini telah membangun jejak yang kuat di Indonesia sejak tahun 2004 dan juga mencari cara untuk memperkuat kehadirannya di pasar 270 juta orang.

Vaksin Covid-19 dan pasar Indonesia diperkirakan akan tetap menjadi kontributor utama pendapatan perseroan pada tahun anggaran 2022.

Permintaan vaksin Covid-19 diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025.

Laba bersih Farmanaga untuk tahun fiskal 2021 (FY21) melonjak menjadi RM172,15 juta dari RM27,49 juta pada tahun fiskal 2020.

Pendapatan naik 77% menjadi RM4,82 miliar dari RM2,73 miliar, sebagian besar disebabkan oleh penjualan vaksin Sinovac Covid-19 ke Kementerian Kesehatan dan sektor swasta, diikuti oleh pertumbuhan yang lebih kuat dari kelompok franchisee, non-franchisement, dan Indonesia. perusahaan.

Group Chief Financial Officer Norini Muhammad Ali mengatakan perusahaan farmasi mengalokasikan RM295 juta untuk belanja modal tahun ini, dengan sekitar RM180 juta dialokasikan untuk logistik dan distribusi dan RM108 juta untuk manufaktur. Total RM7,7 juta telah dialokasikan untuk operasi Indonesia.

READ  Credit Suisse meminjam lebih dari $50 miliar dari Swiss National Bank setelah sahamnya jatuh sebesar 30%

Dia mengatakan Pharmaniaga akan mendirikan lima gudang otomatis lagi dengan investasi RM180 juta dalam lima tahun ke depan di Lembah Klang, pantai timur, serta Sabah dan Sarawak.

Sementara itu, Bernama secara terpisah melaporkan bahwa Pharmaniaga sedang mencari peluang untuk memasok vaksin kemasan khusus dan vaksin jadi Omicron dengan berkolaborasi dengan Sinovac Biotech Ltd dan produsen vaksin lainnya.

Zulkarnain mengatakan Sinovac sudah bekerja mengembangkan vaksin untuk varian Omicron yang diharapkan akan diproduksi pada bulan Mei.

Ia menambahkan, pihaknya juga sedang berdiskusi dengan produsen lain dengan jenis teknologi lain.

Di Pabrik Vaksin Halal di Pharmaniaga, enam produk yang diisi dan produk jadi akan diproduksi setelah fasilitas tersebut beroperasi pada tahun 2024.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."